Siswa Sephazka Belum Sadarkan Diri

TANGERANG, KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (19/5/2010), tepat sebulan tragedi maut di landasan pacu Bandara Budiarto, kawasan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang. Namun, hingga kini siswa penerbang  Sephazka Abdillah (19) masih tergolek tak sadarkan diri di Ruang ICU Rumah Sakit Siloam Karawaci dalam kondisi tidak sadarkan diri.

"Sampai saat ini, Sephazka, teman almarhum Teeza, anak saya yang juga mengalami kecelakaan maut itu masih koma. Kondisinya memprihatinkan karena selama sebulan belum sadarkan diri," jelas Endang S atau dipanggil Arie kepada Kompas, Rabu (19/5/2010).

Sebagai sesama keluarga korban, Arie sering menjenguk Sephazka di rumah sakit. "Seminggu sekali, saya sempatkan menjenguk untuk mendoakan Phazka dan memberikan support kepada keluarganya," ujar Arie.

Pada hari naas itu, almarhum Teeza Ariputra (27) sebagai instruktur pilot pesawat latih jenis Tobago - TB 10 buatan Perancis mendampingi Sephazka berlatih terbang. Keduanya naik pesawat latih jam 07.10. Sekitar pukul 07.30, mereka akan mendarat.

Saat akan mendarat, sebuah sepeda motor yang ditumpangi dua lelaki, Jopi Hermawan (16) dan Azumar (24) mendadak masuk dalam landasan pacu. Pesawat latih langsung oleng, terbalik-balik, dan keluar dari landasan pacu. Dua pengendara motor tewas seketika.

Sementara Teeza dan Sephazka dirawat di ICU RS Siloam Karawaci. Teeza meninggal setelah tiga hari dirawat di rumah sakit itu. Kaki kanan Teeza diamputasi. Sementara Phazka hingga saat ini masih dirawat intensif dengan kondisi belum sadarkan diri.