Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter, Perubahan Total Komunikasi

Kompas.com - 25/07/2010, 09:33 WIB

Banyak yang terlupakan dari berita kerusuhan di Moldova, yaitu bahwa aksi massa tersebut ternyata dihimpun oleh kekuatan Twitter. Aktivis dan jurnalis, Natalia Morar, adalah orang yang berada di balik aksi itu.

Morar benar-benar meremehkan kekuatan Twitter kala itu. Twitter, yang tadinya hanya digunakan untuk say hello, ternyata mampu melahirkan revolusi.

Apa yang bisa dilakukan di Twitter ketika kita hanya bisa mengirimkan pesan 140 karakter? Kasus di Moldova hanya sekadar contoh, betapa jejaring sosial efektif mengerahkan masa anak-anak muda di negara bekas Uni Soviet itu.

Twitter, selain untuk bersenang-senang, juga telah melahirkan twitizen, warga Twitter yang setia berbagi warta ke dunia maya. Laporan soal kecelakaan, terjebak dalam penyanderaan, atau bahkan laporan dari luar angkasa semua menjadi komoditas informasi di Twitter.

Sederhana

Twitter berkukuh pada tampilannya yang sederhana. Tetap dengan format awal, yaitu pengguna dipaksa memeras ide cukup 140 karakter. Keterbatasan itu ternyata justru menjadi daya tarik.

Twitter membuat lanskap jurnalisme online berubah total, yang tadinya berpanjang-panjang ria melalui blog, kini dipaksa melaporkan kejadian secara bernas. Segmentasi Twitter meluluhlantakkan apa yang menjadi pegangan orang-orang soal survival media yang katanya harus multimedia.

Untuk sukses di mata pengguna, Twitter tak harus memiliki segalanya. Segmentasi adalah penekanan Twitter. Ia sudah memosisikan diri sebagai pembawa kabar hidup-hidup ”live”, mewartakan kejadian real time, atau mempromosikan produk perusahaan dengan segara kepada siapa pun, baik kita kenal maupun tidak.

Twitter hanya menjadi ”alert system” bagi yang membutuhkan berita terpilih. Twitter menjadi fasilitator, bahkan kurator terhadap berita-berita terkini, jadi tak perlu mati-matian untuk membuat berita sendiri atau membuat video streaming sendiri untuk bisa eksis.

Di Twitter, segmentasinya lebih luas lagi dalam konteks siapa yang akan kita jangkau. Kita bisa bicara kepada para pengikut kita, baik yang kita kenal maupun tidak. Ketika kita mengetikkan status ”Hindari Semanggi, macet total...”, itu adalah satu langkah dari kita untuk mencoba memberi impresi kepada para follower tentang diri kita. Targetnya, tak peduli apakah ia kenal dengan kita atau tidak.

Perusahaan-perusahaan besar telah mengincar Twitter untuk menjadi salah satu media kampanye bergengsi. Lihatlah bagaimana gegap gempita iPhone untuk bisa merebut trending topic di Twitter. Trending topic adalah topik hangat yang sedang dibicarakan pengguna di Twitter dan setiap detik topik terhangat ini selalu termutakhirkan dengan otomatis. (AMIR SODIKIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com