Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Ibadah Tetap Harus Diatur

Kompas.com - 21/09/2010, 18:43 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Seorang manusia atau pemerintah sekalipun tidak punya hak untuk mengatur hubungan Tuhan dengan hamba-Nya. Namun, tempat ibadah harus diatur agar keamanan dan ketenteraman masyarakat terjaga.

Demikian dikatakan para wakil lintas agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi ketika mereka dimintai tanggapannya oleh pengurus Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) soal insiden HKBP Pondok Timur Indah dan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM). Pertemuan FKUB dan GPP berlangsung pada Selasa (21/9/2010) di kantor FKUB Kota Bekasi di Jalan Veteran No 37, Margajaya, Bekasi.

Wakil Ketua I FKUB Kota Bekasi Zamakhsyari Abdul Madjid menilai, tiap hubungan manusia dengan Tuhan dipersilakan dan tak perlu diatur-atur. "Tapi, untuk rumah ibadah harus diatur dan mengacu pada aturan yang berlaku. Dalam hal ini adalah PBM," ujar perwakilan dari Nahdlatul Ulama itu.

Hal serupa disampaikan Wakil Ketua II FKUB Kota Bekasi yang mewakili Muhammadiyah. "Selama tempat ibadahnya tidak mengganggu masyarakat, itu tak jadi persoalan. Kalau telah mengganggu, harus mengacu kepada izin warga sekitar sesuai aturan," kata dia.

Anggota FKUB Kota Bekasi yang juga wakil dari Kristen Protestan, Jonathan Marthen, juga mengemukakan hal yang sama. Ia mengatakan, proses pendirian tempat ibadah harus sesuai prosedur dan aturan.

"PBM itu berlaku untuk semua agama. Kita harus melihat semua agama harus tunduk kepada PBM ketika membangun rumah ibadah. Tidak ada diskriminasi," ujarnya.

Oleh sebab itu, kearifan lokal juga menjadi faktor pendirian tempat ibadah komunitas minoritas di daerah yang dihuni kaum mayoritas. "Seperti yang diterapkan oleh masyarakat di Papua," contoh Koordinator Nasional GPP Damien Dematra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com