Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Mutilasi Berjimat "Semar Mesem"

Kompas.com - 19/10/2010, 09:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Warga Kramatjati, Jakarta Timur yang diduga menjadi korban mutilasi, Karyadi (53) dikenal sebagai pria yang tidak puas dengan satu pasangan hidup saja. Terbukti sebelum ia menghilang sejak Selasa minggu lalu (12/10/2010), Karyadi sudah memiliki empat Istri.

Menurut salah seorang sahabat Karyadi, Sodik (35), pria asal Demak, Jawa Tengah itu bisa mudah menggaet hati perempuan karena memiliki ilmu pelet, "Semar Mesem." Konon katanya ilmu tersebut dapat membuat hati perempuan luruh hanya dengan sekali kedipan.

Istri pertama Karyadi adalah Munawaroh, yang hingga kini masih tinggal di Demak, Jawa Tengah. Di Jakarta kemudian Karyadi menikah lagi dengan seorang perempuan asal Jawa Barat.

Delapan tahun lalu, dia pun kembali menikah, kali ini dengan Muryani (43), janda pedagang buah. Belakangan, ia diketahui menikah lagi dengan Ian, janda asal Solo, Jawa Tengah.

"Dia itu pernah bilang sama saya, hidup enggak berarti kalau tanpa selingkuh" ujar Sodik ketika ditemui di kediamannya, di Keramatjati, Jakarta Timur.

Pria yang juga berasal dari Demak itu pernah memperingatkan Karyadi, bahwa walaupun ia suka berganti pasangan, janganlah sekali-sekali mengganggu rumah tangga orang lain. Selain itu Sodik juga mengingatkan Karyadi untuk selalu berhubungan dengan perempuan baik-baik saja.

Menurut adik ipar Karyadi, Nurhayati (36), petugas Bantuan Polisi (Banpol) Pasar Induk Keramatjati itu tidak mau membuka kehidupan petualangan cintaannya dengan kerabatnya. Hal itu membuat tak banyak keluarga mengetahui mengenai istri lain Karyadi.

Lebih lanjut Nurhayati menjelaskan, bahwa istri ketiganya, Muryani sempat mengancam Karyadi atas tabiatnya itu.

"Kalau kamu main perempuan lagi, saya berani untuk matiin kamu" tutur Nur mengulangi perkataan Muryani.

Kenyataannya, Karyadipun kembali menikahi Ian, yang sama sekali tidak diketahui oleh keluarga. Muryani sendiri mengetahui bahwa suaminya diduga sebagai korban mutilasi, masih belum bisa menerima sepenuhnya. Bahkan ia mengaku tidak berani melihat foto potongan kepala yang disuguhkan polisi untuk identifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com