Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggusuran Stadion Tunggu Dana Jepang

Kompas.com - 06/04/2011, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penggusuran kompleks Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang akan dipakai sebagai lahan Depo dan Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) tidak jadi dilakukan tahun ini. Pasalnya, Japan International Cooperation Agency (JICA), sebagai pemodal MRT, masih tengah fokus untuk pembangunan Negeri Sakura pasca diterpa bencana gempa dan tsunami sehingga dana proyek MRT pun belum turun.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, Ratiyono, Rabu (6/4/2011), di Balai Kota, Jakarta. "Dipastikan tidak akan digusur tahun ini seperti rencana awal karena depo belum bisa dibangun. Kondisi Jepang seperti itu, jadi tidak bisa juga dipaksakan," ujarnya.

Dia mengungkapkan, hingga akhir tahun ini aktivitas Stadion Lebak Bulus masih bisa dilakukan seperti biasa. "Masih bisa tetap dipakai dan digunakan untuk pertandingan olahraga," ujarnya.

Tapi, Ratiyono juga masih belum bisa memastikan kapan penggusuran akan dilakukan. Pasalnya, hingga kini Pemprov DKI masih mencari lahan pengganti Stadion Lebak Bulus. Beberapa yang masuk ke dalam daftar calon lahan pengganti Stadion Lebak Bulus yakni di Jalan TB Simatupang, Jalan Ampera, dan di samping RS Fatmawati.

Selain itu, rencana pembangunan Depo dan Stasiun MRT juga masih menanti kucuran dana JICA. "Kami tidak mau salah langkah, lebih baik menunggu daripada sudah keburu dibongkar tapi penggantinya belum ada. Sabar saja," ungkapnya.

Sebelumnya, lembaga pendonor JICA berkomitmen mengucurkan dana senilai 120 miliar yen atau setara dengan Rp 12,7 triliun untuk proyek tahap pertama MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI.

Untuk tahap pertama, Pemprov DKI akan membangun terlebih dulu jalur MRT Utara- Selatan dengan proyek awalnya, yakni Lebak Bulus-HI. Realisasi proyek tersebut memerlukan dana hingga 144,322 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun. Dana terbagi menjadi dana porsi pinjaman sebesar 120,017 miliar yen atau hanya sebesar 0,2 persen dan pembangunannya diambil dari APBN dan APBD sebesar 24,305 miliar yen.

Sembari menunggu pembangunan depo terealisasi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, Sarwo Handayani, mengatakan, pembebasan lahan yang akan dilalui oleh koridor MRT dari Lebak Bulus menuju Bundaran Hotel Indonesia yakni sepanjang Jalan Fatmawati saat ini tengah dilakukan. Sedikitnya 282 bidang tanah perlu dibebaskan untuk pembangunan MRT ini, dan dana yang dianggarkan untuk pembebasan lahan tahun ini sebesar Rp580 miliar.

Untuk perluasan Stasiun Pusat dan Depo MRT Lebak Bulus, direncanakan dibangun pada 2012 mendatang. Pembangunan depo tersebut akan menggusur Stadion Lebak Bulus. Rencana pembangunan MRT tahap pertama dilakukan dengan membangun rel dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI sepanjang 15,5 kilometer, terdiri dari 10,5 kilometer di permukaan tanah serta 5 kilometer di bawah tanah.

Nantinya MRT diharapkan mampu mengangkut 960.000 orang per hari dengan headway per 5 menit. Target waktu perjalanan dari Lebak Bulus-HI mencapai 30 menit. MRT Lebak Bulus-HI mulai beroperasi pada tahun 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com