Palu, Kompas -
Bahan peledak dan peluru ini ditemukan saat tim Densus 88, Gegana, anggota Polres Poso menyisir Desa Pinedapa dan Lape—dua desa bertetangga—di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Jumat pagi pukul 07.30-10.00 Wita.
Dalam penyisiran, polisi mengikutsertakan MS, salah satu tersangka yang ditangkap di Poso pada Selasa lalu guna membantu menunjukkan barang yang dicari.
Barang-barang ini ditemukan di area antara kebun di belakang Gereja Protestan Ranindaya, Desa Pinedapa, dan kebun milik Parmo di Desa Lape. Barang yang ditemukan antara lain 3 bom rakitan yang dililit plakban kuning, 2 senjata rakitan laras panjang, 1 popor senapan, dan 3 magasin SS1. Selain itu, ada juga 58 peluru Colt 5,56 mm, 51 peluru Jungle Carbine, dan puluhan peluru lain untuk berbagai kaliber. Barang-barang ini terbungkus rapi dan tersimpan dalam karung berselubung seng. Menurut MS, barang-barang itu adalah miliknya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Soemarno mengatakan, penyisiran barang bukti dan penangkapan tersangka merupakan hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan polisi terhadap sejumlah orang yang sudah ditangkap.
Pasca-penembakan terhadap polisi di Palu, 25 Mei lalu, sejauh ini sudah ada enam orang yang ditangkap petugas. Mereka adalah Hariyanto alias Anto dan Rafli alias Furkon, dua pelaku penembakan terhadap polisi. Empat lainnya adalah AR, MS alias PA, AM alas PE, dan ZH alias In yang diduga ikut terlibat dan mengetahui rencana penembakan dan juga termasuk jaringan kelompok teroris.