Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT, Solusi Kemacetan Jakarta

Kompas.com - 16/06/2011, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembangunan sistem transportasi terpadu merupakan hal penting untuk mewujudkan kota metropolitan. Salah satu yang masih dalam proses dan dinilai mampu mengurai kemacetan kota adalah transportasi publik berbasis rel, yaitu mass rapid transit.

"Dalam pengembangan wilayah Jakarta sebagai kota metropolitan, sektor transportasi menjadi komponen utama untuk mengubah wajah Ibu Kota. Kalau salah menentukan pilihan transportasi apa yang akan dibangun,  sistem transportasi akan jadi amburadul," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Pembangunan transportasi publik berbasis rel sebelumnya sudah banyak diaplikasikan di kota-kota besar di seluruh dunia. Tujuan pembangunan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan angkutan publik yang cepat, harga terjangkau, nyaman, dan tidak terjebak kemacetan lalu lintas.

Menurut Foke, pembangunan jalan raya saja tidak cukup. Yang paling harus diperhatikan tetap sistem transportasi massal yang memadai dan dapat memfasilitasi masyarakat dengan baik. Karena itu, transportasi publik berbasis rel ini harus diwujudkan.

"Percuma ada jalan, tetapi kalau transportasi publik berbasis rel tidak dibangun. Padahal, transportasi publik berbasis rel, seperti mass rapid transit (MRT) dan kereta api, sudah ada sistem yang konsisten yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang," ujar Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bidang Perdagangan, Industri dan Transportasi Sutanto Soehodo memaparkan hasil survei yang membuktikan sebanyak 56 persen pelaku perjalanan bergantung pada angkutan umum. Jumlah ini terbilang besar jika diukur dari jumlah penduduk Jakarta yang mencapai lebih dari 12 juta jiwa pada siang hari.

Ketersediaan transportasi publik saat ini belum bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut.Transjakarta  saja belum cukup karena per hari hanya mampu mengangkut 300.000 orang. Hal ini yang membuat orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Saat ini, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor telah mencapai 1.100 kendaraan per harinya. Tentu saja, itu mengakibatkan jalanan di Jakarta menjadi macet. Beberapa solusi telah diambil untuk mengurai kemacetan tersebut, yaitu mengatur jam sekolah lebih awal dan pembatasan jam operasional angkutan berat di tol dalam kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com