JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Dalam Negeri tetap meyakini semua perangkat pengadaan KTP elektronik sudah tiba secara lengkap di 267 kelurahan di DKI Jakarta. Namun, uji coba aplikasi baru dilakukan di lima kelurahan di DKI, Kamis (11/8) kemarin.
"Semua kelurahan di DKI sudah menerima peralatan KTP elektronik, termasuk pemindai. Uji coba aplikasi dilakukan di Menteng, Rawa Badak Selatan, Cikoko, Tomang, Mampang Prapatan dan akan direplikasi di kelurahan lain," tutur Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Reydonnizar Moenek di Jakarta.
Dari uji coba aplikasi di lima kelurahan itu, sudah masuk data dari 936 orang pada pusat basis data Kemendagri. Hal serupa segera dilakukan di kelurahan-kelurahan lain setelah peralatan dan jaringan terpasang.
Kendati demikian, dalam pantauan Kompas di Kelurahan Grogol Utara, baru terlihat satu set perangkat KTP elektronik dari rencana dua set peralatan yang akan melayani warga.
Tahun 2011, pengadaan KTP elektronik akan dilakukan di 197 kabupaten/kota di Indonesia. Selain 6 wilayah di DKI yang sudah mulai menerima peralatan KTP elektronik, distribusi di di 191 kabupaten/kota lain belum rampung.
Saat ini, menurut Reydonnizar, baru terkirim komputer (personal computer) saja. Perangkat lainnya akan dikirimkan belakangan. "Kami tidak menutup mata adanya persoalan teknis di lapangan, tetapi akan segera diselesaikan," tuturnya.
Terkait penyelidikan dugaan penyimpangan pengadaan perangkat KTP elektronik, Kemendagri tetap menghormati hukum. Kendati demikian, kata Donny, termonitor pula pihak-pihak yang tidak menginginkan proyek KTP elektronik berjalan lancar.
Sementara mengenai status lelang gagal pada pengadaan perangkat KTP elektronik di situs Kemendagri, kata Donny, Menteri Dalam Negeri sudah mengirimkan surat protes kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sebab,
LKPP sebagai penyedia sistem aplikasi lelang elektronik memperbarui sistem pada 9 Agustus 2011. Namun, imbasnya mengubah data sehingga status lelang KTP elektronik berubah dan tercantum "lelang gagal" pada situs.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.