Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rampok Satroni Dua Toko Emas

Kompas.com - 26/08/2011, 03:28 WIB

Jakarta, Kompas - Aksi kejahatan menjelang Lebaran kembali marak. Dalam sehari terjadi dua perampokan toko emas di Jakarta dan Depok, Kamis (25/8). Dalam aksinya, pelaku menggunakan senjata tajam dan senjata api tiruan untuk menakuti korban dan membawa kabur emas dari toko yang diincar.

Di Depok, pencuri yang diduga lebih dari satu orang menggondol 2 kilogram emas perhiasan di Toko Emas Kenangan, Pasar Cisalak, Kota Depok. Pencuri merusak tiga gembok pintu besi dan brankas berisi perhiasan. Meski aktivitas pasar nyaris tanpa henti dalam 24 jam, tidak ada saksi yang mengetahui langsung peristiwa tersebut.

”Saya baru tahu pagi hari pukul 05.30, ketika membuka toko. Saat itu, laci toko sudah terbuka. Pintu besi yang menghubungkan dengan Toko Emas Kenangan juga sudah rusak,” kata Risma Anita (24), penjaga Toko Gesit Agung, Kamis. Toko Gesit Agung bergandengan dengan Toko Emas Kenangan.

Toko Gesit Agung dan Toko Emas Kenangan berada dalam satu bangunan, tetapi berbeda pengelolaan. Tidak ada barang berharga yang hilang di Toko Gesit Agung, kecuali beberapa bungkus rokok. Adapun 2 kilogram emas perhiasan yang hilang di Toko Emas Kenangan berupa liontin, gelang, giwang, dan kalung.

Seusai beraksi, pencuri meninggalkan linggis sepanjang sekitar 2 meter. Benda ini diduga dipakai pelaku merusak pintu toko dan brankas. Linggis tersebut kini diamankan penyidik Kepolisian Sektor Cimanggis.

Sri Rohaini (39), pedagang setempat, mengaku melihat gerak-gerik orang mencurigakan pada Selasa (23/8). Beberapa orang terlihat mondar-mandir tanpa tujuan jelas di sekitar Toko Emas Kenangan. Namun, di dalam benaknya tak sempat terlintas mereka pelaku pencurian.

Tidak melihat apa-apa

Agung (40), pedagang sayur yang berjualan sekitar dua meter di depan toko, mengaku tidak tahu apa-apa. Agung setiap hari membuka lapak mulai pukul 04.00 sampai pukul 18.00.

”Sejak pagi tadi, saya tidak melihat dan mendengar apa-apa di toko. Semuanya seperti biasanya,” kata Agung.

Dia mengatakan, ada saat-saat sepi di sekitar lokasi kejadian, yakni saat shalat tarawih sekitar pukul 19.00-22.00. Setelah itu, pasar ramai lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com