Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Baby Sitter" Diperkosa dan Dirampok Sopir Angkot

Kompas.com - 14/10/2011, 09:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi kejahatan terhadap penumpang angkot kembali terulang. Kali ini menimpa wanita berinisial Hal (38). Korban yang bekerja sebagai pengasuh bayi (baby sitter) dan baru datang dari Karawang, Jawa Barat, mengalami tindak perkosaan dan perampokan yang dilakukan sopir tembak Mikrolet M28 (Pondok Gede-Kampung Melayu) bernama Edy Sitorus (25). Selain dinodai, cincin emas, ponsel, dan uang senilai Rp 50.000 pun dibabat sopir bejat tersebut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, saat itu korban baru saja datang dari Karawang seorang diri, Sabtu (8/10/2011) pukul 01.00 dini hari. Dia berniat ke rumah majikannya di bilangan Jatiwaringin. Saat menunggu angkot di Pondok Gede, warga Rawa Gabus Selatan RT 10 RW 02, Karawang, Jawa Barat, ini dihampiri pelaku yang tengah mengemudi mikrolet M28. Dengan dalih mau mengantarkan korban ke rumah majikannya, pelaku terus merayu korban. Semula korban menolak, tetapi karena terus dirayu, dia menuruti rayuan pelaku yang belakangan diketahui hanya sebagai sopir tembak.

Mikrolet yang dikemudikan pelaku pun bergerak menuju Kampung Melayu, korban duduk di jok belakang, dengan penumpang lainnya. Namun, setibanya di Terminal Kampung Melayu, penumpang turun semua. Karena seorang diri, korban diminta pindah ke jok depan. Namun, pelaku balik arah lagi ke arah Pondok Gede.

Melihat korban mengenakan cincin emas, timbul niat jahat pelaku untuk merampas perhiasan seberat 1,5 gram tersebut. Sambil mengancam, pelaku merampas cincin korban. Kemudian, pelaku terus mengemudikan mikrolet hingga ke Pondok Gede. Di tempat ini, pelaku menyerahkan mikrolet tersebut ke sopir aslinya.

Setelah itu, pelaku mengajak korban agar naik angkot untuk menuju rumah majikan korban. Ternyata, itu hanya tipu muslihat pelaku. Sebab, angkot yang dinaikinya itu menuju arah Tamini Square. Di tempat ini keduanya turun dan pelaku langung menyeret korban menuju Taman Garuda yang lokasinya di seberang Tamini Square. Pelaku pun langsung memperkosa korban serta merampas ponsel dan uang sebesar Rp 50.000. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku meninggalkan korban begitu saja di kegelapan malam.

Humas Polrestro Jakarta Timur Kompol Didik Haryadi mengatakan, setelah menjadi korban perkosaan, Hal akhirnya pulang ke rumah majikan dan menceritakan kejadian yang dialaminya. Oleh sang majikan, akhirnya korban diantar melapor ke Mapolsektro Makasar pada Rabu (12/10/2011) pukul 20.00. Dari keterangan korban itulah, petugas melacak pelaku ke kawasan Pondok Gede. Petugas pun berhasil menciduk pelaku di warung kopi di Pondok Gede pada pukul 21.00.

"Barang bukti yang berhasil diamankan polisi adalah celana dalam korban yang masih ada bercak darahnya. Kasus ini ditangani Polrestro Jakarta Timur," kata Kompol Didik Haryadi, Kamis (13/10/2011).

Didik menambahkan, pelaku terancam dijerat Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan dan 285 KUHP tentang Perkosaan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Dihubungi secara terpisah, Kasudin Perhubungan Jakarta Timur Mirza Soelarso mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Pihaknya juga akan melaporkan kasus ini pada Kepala Dinas Perhubungan DKI dan mencarikan jalan keluarnya agar ke depan kasus kejahatan di dalam angkot tidak terus terjadi. Dia mengakui kalau penertiban terhadap sopir tembak sangat sulit dilakukan. Hal ini mengingat adanya permainan antara sopir batangan dan sopir tembak yang sulit terdeteksi.

"Kami minta peran serta pemilik angkot untuk memberikan sanksi terhadap sopir-sopirnya yang tidak disiplin dengan memberikan angkot kepada sopir tembak. Sebab, pelaku kejahatan umumnya adalah sopir tembak," ungkapnya.

Agar lebih tertib, Didik meminta seluruh sopir angkot mengenakan seragam dan memasang identitas pengemudi di dashboard layaknya sopir taksi sehingga penumpang dapat mengetahui jelas, apakah sopir itu batangan atau tembak.

Dalam pemeriksaan polisi, Edy Sitorus mengaku memerkosa dan merampas harta benda korban karena iseng. "Awalnya cuma mau iseng-iseng, tapi dia malah gampang banget dibohongi, makanya saya setubuhi saja," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com