Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rob di Jakarta Meluas

Kompas.com - 05/12/2011, 04:13 WIB

Jakarta, Kompas - Rob, banjir akibat limpasan pasang air laut yang menggenangi daratan, semakin mengancam Ibu Kota di bagian utara. Dari tahun ke tahun, air pasang meninggi, genangan meluas, dan permukaan tanah terus menurun. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, banyak lokasi bisa tenggelam.

Pengamatan Kompas akhir tahun ini, air luapan pasang sudah melampaui tanggul laut dan merendam permukiman nelayan di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Rob juga berlangsung berhari-hari. Sebelumnya, rob hanya bertahan satu hari.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sudah menyadari ancaman ini. Menurut dia, permukaan pasang air laut tertinggi tahun ini sudah lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Normalnya, pasang air laut tertinggi hanya 2,2 meter, seperti terukur di Pasar Ikan, Sunda Kelapa. Namun, pasang air laut pada 25 November sudah mencapai 2,5 meter atau 30 sentimeter lebih tinggi sehingga rob menggenangi sejumlah lokasi, termasuk jalan arteri di Jakarta Utara dan Jakarta Barat selama hampir lima hari.

Hasil riset menguatkan

Fenomena ini juga dikuatkan Prof Dr Safwan Hadi, peneliti pada Pusat Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Menurut dia, dari hasil pengukuran tahun 1925-2003, permukaan air laut Jakarta selalu naik setiap tahun. Kenaikannya rata-rata 0,5 sentimeter (cm) per tahun.

Sebaliknya, laju penurunan muka tanah Jakarta mencapai 5 cm hingga 12 cm per tahun di sejumlah titik selama tiga dekade terakhir. Kondisi itu yang menyebabkan akumulasi permukaan air laut yang menggenangi tanah Jakarta jadi lebih tinggi.

Penjelasan ahli geodesi ITB, Prof Dr Hasanuddin Z Abidin, lebih menguatkan lagi. Dari hasil penelitian yang dijalankan selama 1982-2010 dengan teknologi survei sifat datar (leveling survey) dan menggunakan alat global positioning system serta radar (Insar), Hasanuddin menemukan penurunan muka tanah tersebar di sejumlah tempat di Jakarta. Penurunannya bervariasi 1-15 cm per tahun. Bahkan, di beberapa lokasi terjadi penurunan 20-28 cm per tahun.

Kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah salah satu kawasan yang mengalami penurunan muka tanah cukup besar. Selama tiga dekade ini, beberapa daerah di Pluit mengalami penurunan tanah 1,8 meter hingga 3 meter.

Limpasan pasang air laut tertinggi pada 25 November, contohnya, merendam sebagian kompleks Pantai Mutiara. Meski kondisi itu bisa segera ditangani pihak pengembang, ketinggian rob di permukiman itu mencapai 80 cm.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com