JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 61 pengunjung perayaan malam Tahun Baru di Pantai Carnival, Ancol terpaksa dibawa ke posko kesehatan untuk mendapatkan perawatan darurat. Sebagian besar pasien yang ditangani oleh tim medis di posko kesehatan mengalami pingsan, sesak napas dan luka robek.
"Kebanyakan ya pingsan karena hectic. Lalu sesak napas dan ada juga yang mendapat luka robek dan mesti dijahit," kata salah seorang petugas medis, Sunaryo, kepada wartawan di Pantai Carnival Ancol, Jakarta, Sabtu (31/12/2011).
Para korban yang dibawa ke posko kesehatan lantaran pingsan dan sesak napas, sebagian besar adalah pengunjung perempuan yang tidak kuat berdesak-desakan terlalu lama dan karena kurang udara segar. Ada beberapa laki-laki yang ikut dirawat dikarenakan terlalu aktif bergerak.
Sementara spasien-pasien yang menderita luka robek sebagian besar disebabkan karena tergores bambu yang digunakan untuk memasang bendera band favorit mereka. Rata-rata pasien menderita luka robek pada bagian dahi dan jari tangan. Yang paling parah adalah seorang pria bernama Sardi, yang harus mendapat 16 jahitan.
"Kalau yang nganter, selalu bilang temannya luka karena kena bambu bendera yang dibawa atau tidak sengaja terkena teman sebelahnya," ujar Sunaryo.
Hingga saat ini, tim medis sudah berhasil menangani 61 pasien yang terluka dan pingsan. Puluhan tim medis gabungan dari PMI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta siaga khusus di Posko Kesehatan Pantai Carnival Ancol sejak pukul 13.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.