Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Sehari Ngamen, Hamzah Sudah Celaka

Kompas.com - 13/02/2012, 21:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah tampak terkapar tak berdaya di ruangan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit, UKI, Cawang, Jakarta Timur. Matanya menerawang ke langit-langit ruangan, entah apa yang dipikirkan. Ironisnya, tak ada satu orang pun yang berada di sisinya, pemandangan itu tampak kontras dengan pasien lain di ruangan tersebut.

"Nama saya Hamzah bang, Ahmad Hamzah," ujarnya lemas, saat ditanyai Kompas.com, Senin (13/2/2012).

Setelah berbincang lama, ternyata bocah 11 tahun tersebut adalah pengamen jalanan. Dari suara serak dan pelan yang keluar dari bibir kecilnya tersebut, ia mengaku hari ini adalah hari pertamanya mengamen. "Baru hari ini ngamennya," ujarnya.

Matanya masih menatap kosong ke atas sambil sesekali melirik dokter jaga yang serius menulis data di selembar kertas. Ia tidak ingat persis kejadian yang menimpanya hingga bocah yang diketahui telah putus sekolah tersebut sampai di pembaringan rumah sakit. Tiba-tiba, datang seorang wanita berjilbab merah datang menghampiri Hamzah.

"Sudah baikan dek?" Tanyanya halus. Hanya gelengan kepala jawaban si bocah.

Dari wanita bernama Tuti (36) akhirnya diketahui bagaimana bocah tersebut bisa terkapar di UGD RS UKI. "Saya baru pulang kerja, katanya dia lagi ngamen di angkot 06, trus ngebut sampai ini anak jatoh terus pingsan, akhirnya saya bawa ke sini," ujarnya.

Selain nama dan umur, Hamzah mengaku rumahnya berada di Desa Kembang Kuning, Bogor. Hanya itu yang keluar dari bibirnya. Gelengan kepala ragu lebih sering dilakukannya ketimbang memberikan informasi tentang siapa ibu bapaknya.

"Pusing bagian sini," ujarnya sambil menunjuk kepala bagian belakangnya. Dokter Monika, yang mengawasi bocah tersebut mengatakan pihaknya tengah melakukan observasi di bagian kepala belakangnya. "Ngga ada yang luka terbuka, cuma luka benjol kok," ujarnya.

Hingga kini, bocah malang tersebut masih berada di UGD Rumah Sakit UKI, menunggu keluarga menjemputnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com