Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kronologi Bentrok di RSPAD Versi Saksi Mata

Kompas.com - 23/02/2012, 12:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrokan yang terjadi di antara dua kelompok pemuda di Rumah Duka Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jalan Abdul Rahman Saleh Nomor 24, Jakarta Pusat, dini hari tadi, berlangsung sadis. Hal itu dikatakan Egidius (20), salah seorang saksi mata. Peristiwa tersebut diakui terjadi sekitar pukul 02.00 saat ia tengah berjaga di Ruang A RSPAD, tempat jenazah salah satu keluarganya disemayamkan.

"Kami lagi duduk-duduk di depan sana, mereka kejar orang dari depan. Yang beta lihat dua orang," ujarnya kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Kamis (23/2/2012).

Kelompok tersebut diakui berjumlah belasan dan semuanya menggunakan senjata tajam berupa parang. "Beta tidak tahu mereka ke sini naik apa. Korban yang satu kabur bersembunyi di dalam ruangan rumah duka, itu ditebas sampai putus tangannya," ujarnya.

Dia mengatakan, salah satu korban lainnya sempat diserang di bagian dada dan punggung sampai terjatuh. Peristiwa kedua tersebut berjarak sekitar 20 meter dari ruangan rumah duka. "Kami lihat tidak begitu jelas, tapi dia masih bangun lagi, lari ke tempat parkir, sampai dibantai di sana. Kondisinya mengenaskan sekali. Ada luka bacok di leher," ujarnya.

Diakuinya, setelah membantai dua orang tersebut, pelaku kemudian melarikan diri ke arah pintu gerbang rumah sakit. Dalam peristiwa yang berlangsung lebih kurang 20 menit tersebut, Egi sama sekali tidak melihat aparat kepolisian atau TNI yang berjaga sehingga kelompok tersebut dengan mudahnya masuk dan melakukan penganiayaan.

Egi yang berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengaku tidak mengenal, baik belasan orang yang menganiaya, maupun kedua korban. Ia mengaku bahwa kejadian begitu cepat dan pada saat pembantaian terjadi, dia bersembunyi di bawah meja sambil mengintip pembantaian tersebut. Diketahui, identitas korban tewas adalah Ricky Tutu Boy, kelahiran Ambon 29 april 1975, warga Jalan F Kalasut RT 08 RW 06 Barong Utara, Sorong, Papua, dengan luka di kepala. Korban tewas lainnya adalah Stanley AY Wenno, warga Jalan Ruas B2 Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan luka di kepala dan perut, serta kaki kiri patah.

Sementara itu, informasi satu korban lain yang dikabarkan tewas masih belum bisa dipastikan. Salah satu korban luka diketahui bernama Oktavianus Maximilion, warga Jalan Kelapa Dua Wetan Nomor 1A RT 11, Cibubur, dengan luka tusuk di perut kiri. Semuanya berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Polda Metro Jaya telah mengidentifikasi bahwa kedua kelompok yang terlibat dalam bentrokan berasal dari kelompok pemuda daerah tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com