Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Asing Keluhkan Pemandu Wisata di Monas

Kompas.com - 04/03/2012, 08:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Monumen Nasional (Monas) Jakarta merasa terganggu dengan keberadaan pemandu wisata yang memaksa pengunjung untuk menggunakan jasanya. Selain itu, mereka juga mengeluhkan banyaknya pedagang asongan yang menjajakan dagangannya di seputaran Monas.

"Saya merasa terganggu dengan pemandu wisata itu. Saya sudah katakan tidak menggunakan jasanya, tapi kemudian memaksa dan meminta bayaran," ujar salah seorang pengunjung asal Belanda, Natasha (19), kepada Tribunnews.

Ia mengatakan, seharusnya pemandu wisata itu bisa bersikap profesional dan menghargai pengunjung yang tidak menggunaka n jasa mereka. Lagi pula, menurut Natasha, pengunjung saat ini bisa mendapatkan berbagai informasi dari internet. "Sebelum saya datang ke tempat ini, tentunya saya sudah membekali diri dengan pengetahuan," ujarnya sembari menunjukkan buku yang dibawanya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Piere (26). Wisatawan asal Perancis ini mengatakan, awalnya pemandu wisata di Monas menawarkan dagangan kepadanya. Setelah itu, mereka memaksa pengunjung untuk menggunakan jasanya dan meminta bayaran. Selain keberadaan pemandu wisata liar, menurut Piere, Monas juga diramaikan oleh banyaknya pedagang asongan yang membuat kawasan itu tidak teratur.

"Jakarta kota yang bagus untuk dikunjungi. Namun, perilaku beberapa orang warganya membuat malas berkunjung ke kota ini," keluh Piere.

Ulah pemandu wisata ini tak cuma membuat kesal turis asing. Penduduk asli Indonesia pun dibuat geleng-geleng kepala oleh perbuatan mereka. Astrid (18), misalnya, sering ditegur gara-gara ingin ngobrol dengan bule-bule. Ia mengatakan, pemandu wisata kerap melarang pengunjung lokal berbincang dengan pengunjung mancanegara.

"Saya sering ditegur oleh mereka. Mereka bilang saya mengambil tamunya, padahal saya hanya belajar bahasa dari turis asing tanpa meminta bayaran," kata pelajar sekolah menengah di Jakarta itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com