Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Bulan Ditemukan Satu Bayi Telantar

Kompas.com - 07/03/2012, 10:07 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Paling tidak dalam satu bulan ditemukan satu bayi telantar di Depok, Jawa Barat. Fakta ini tergambar pada kasus awal tahun ini, baik bayi yang ditemukan warga maupun yang diperdagangkan.

Angka bayi yang ditelantarkan dalam tiga tahun belakangan juga cenderung meningkat. Hal ini menguatkan dugaan adanya potensi perdagangan bayi di wilayah selatan Ibu Kota itu.

”Kecenderungannya angka penelantaran bayi memang meningkat, bayi yang diterlantarkan dan kami temukan. Dari semua bayi yang kami temukan di Depok, sebagian besar dari wilayah lain. Ini disebabkan letak Depok yang mudah diakses, baik melalui jalan raya maupun dari jalur kereta,” tutur Kepala Seksi Bina Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Depok Sudarya, Selasa (6/3/2012), di Depok.

Data Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Depok tahun 2010, di Depok terdapat lima anak telantar. Tahun 2011 terdapat 11 bayi yang ditemukan telantar.

Sementara tahun 2012 sudah ada empat bayi yang ditemukan telantar di Depok, termasuk yang diperdagangkan. Semua bayi itu kini dititipkan di Panti Asuhan Bina Remaja Mandiri di Jalan Juanda, Depok.

”Dari temuan itu, hanya sedikit yang kami ketahui orangtuanya. Sebagian besar tidak dapat terlacak. Namun, dari yang dapat kami ketahui orangtuanya, mereka mengaku penelantaran bayi itu karena persoalan ekonomi,” kata Sudarya.

Persoalan ini tidak dapat dianggap sepele karena penelantaran anak bisa menjadi gambaran tingginya kasus perdagangan manusia.

Satu dari tiga kasus terakhir pada awal tahun ini adalah penemuan bayi perempuan di RT 2 RW 9 Kelurahan Tanah Baru, Beji, Kamis (16/2/2012) malam.

Kasus berikutnya adalah penggagalan penjualan dua bayi lelaki oleh seorang perempuan berinisial MS di mal ITC Depok, Jumat (17/2) sore.

Jatuh ke tangan sindikat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com