Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Ada Dalang Penurunan Foto SBY

Kompas.com - 15/03/2012, 10:21 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan, aksi penurunan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung DPR oleh aktivis mahasiswa Bandung, Rabu kemarin, bukan sekadar aksi anarkistis.

Di balik aksi-aksi tersebut, katanya, ada dalang dan pihak-pihak yang menyuruh para aktivis menjalankan aksinya.

"Jadi, anarkisme itu hanya rekayasa dan provokasi saja. Saya menduga ada yang menyuruh mereka. Proses hukum harus dijalankan terhadap para pelaku dan mereka yang diduga sebagai dalangnya," kata Ramadhan, Kamis (15/3/2012).

Menurut Ramadhan yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya yang sudah menahan para aktivis tersebut harus dapat mengungkap dalang aksi pelecehan simbol negara.

"Harus ditangkap siapa pun di balik aksi itu. Anarkisme itu saya kira bukan karakterisitik mahasiswa," ujar  Ramadhan.

Ramadhan menambahkan, aksi anarkisme oknum mahasiswa itu telah merusak dan melecehkan Presiden yang dihormati.

"Aksi itu tak bisa diterima. Tanpa perlu menunggu aduan masyarakat, polisi memang harus segera bertindak. Aksi perusakan dan pelecehan simbol negara tak bisa dibiarkan. Jangan dicuekin dan diremehkan," tutur anggota Komisi II DPR itu.

Terhadap para politisi oposisi, Ramadhan berharap mereka juga tidak menolerasnsi aksi tersebut. Sebab, jika oposisi salah bersikap, hal itu bisa dijadikan pembenaran para pelaku anarkisme lainnya. Bahkan, menjadi penyemaian preseden buruk.

"Makanya, oposisi harus ikut mengutuk aksi tersebut," kata Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

    Elite PDI-P Sebut Rakernas Tak Bahas Posisi di Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

    PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

    MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

    Nasional
    KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

    KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin dkk ke Negara

    Nasional
    Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

    Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

    Nasional
    KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

    KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

    Nasional
    PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

    PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

    Nasional
    MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

    MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

    Nasional
    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

    9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

    Nasional
    MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

    MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

    Nasional
    Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

    Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

    Nasional
    Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

    Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

    Nasional
    PDI-P Tak Bakal 'Cawe-cawe' dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

    PDI-P Tak Bakal "Cawe-cawe" dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

    Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

    Nasional
    Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

    Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com