Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis YLBHI Akhirnya Dipulangkan

Kompas.com - 30/03/2012, 11:11 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Litbang Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Agung Wijaya yang sempat dibawa paksa bersama 47 mahasiswa yang berlindung di kantor Lembaga Bantuan Hukum, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis malam akhirnya dipulangkan. Agung sempat dimintai keterangan di Markas Reserse Mobil Polda Metro Jaya.

Sejumlah aktivis LBH dan jaringan prodemokrasi, Jumat dini hari, sempat kebingungan dengan lokasi dibawanya Agung oleh aparat kepolisian. Mereka sempat mengecek ke Polda Metro Jaya, tetapi tak mendapat kabar tentang keberadaan Agung.

Direktur YLBHI Alvon Kurnia Palma mengungkapkan, sekitar pukul 02.30, keberadaan Agung diketahui. Agung dibawa ke Markas Resmob Polda Metro.

"Di sana dia hanya diajak ngobrol. Lalu ada perwakilan dari kami yang datang dan akhirnya Agung bisa dibawa pulang," katanya, Jumat pagi ini.

Agung menjadi satu-satunya aktivis YLBHI yang sempat diciduk polisi tadi malam bersama mahasiswa. Polisi membawa Agung beserta 47 mahasiswa yang berlindung di kantor YLBHI setelah terjadi insiden pembakaran mobil milik Resmob Polda Metro, di Jalan Diponegoro.

Polisi yang menduga pelaku pembakaran mobil tersebu berlindung di kantor YLBHI segera mengepung kantor tersebut. Mereka bahkan tak mengizinkan siapa pun masuk ke kantor untuk melihat kondisi mahasiswa yang berada di sana. Polisi menggeledah kantor YLBHI dan sejumlah tas milik mahasiswa yang berlindung di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com