Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI yang Tewas, Sebelumnya Menegur Geng Motor

Kompas.com - 11/04/2012, 13:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KLS Arifin, anggota TNI Angkatan Laut (AL), menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda yang tergabung dalam geng motor pada tanggal 31 Maret 2012 lalu. Peristiwa ini diduga memicu aksi pembalasana yang terjadi kemudian di dua tempat yakni Sunter, Jakarta Utara dan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dari hasil penelusuran sementara, Arifin menjadi korban amuk geng motor setelah berusaha menegur anggota-anggota geng itu. Arifin ketika itu sedang mengawal truk yang melintas di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada Sabtu dini hari.

"Arifin sedang melintas kemudian menegur kelompok-kelompok yang akan lewat menghalangi jalan sehingga truk susah lewat," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (11/4/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Saat ditegur itulah, geng motor merasa tidak terima dan akhirnya terjadi pengeroyokan. "Katanya ada salah bicara. Mereka ditegur, lalu direspon dengan keroyok," kata Rikwanto. Arifin kemudian tewas ditusuk sangkur yang dimiliki tersangka, JRR (22), seorang warga Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara.

Setelah peristiwa ini, aksi pembalasan terjadi pada tanggal 7 April 2012. Puluhan pemuda yang mengendarai sepeda motor menyerang kelompok orang di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di dalam peristiwa itu satu orang tewas yakni Soleh dan dua rekannya mengalami luka berat.

Penyerangan kemudian berlanjut pada tanggal 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih.

Polisi berkeyakinan bahwa ketiga kasus itu berkaitan lantaran ciri-ciri pelaku yang mirip karena sama-sama menggunakan cat di bagian pipi. Kesamaan lainnya pelaku di tiga kejadian ini selalu beraksi pada pukul 02.00-03.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com