Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Selidiki Dugaan Korupsi Alex Noerdin

Kompas.com - 29/04/2012, 23:44 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Golkar, Alex Noerdin, kini dalam bidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Alex diincar KPK untuk kasus dugaan korupsi penyalahgunaan APBD semasa dia menjabat Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Gubernur Sumatera Selatan itu bukan diincar dalam kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang. Dalam dakwaan terhadap Muhammad Nazaruddin, namanya sempat disebut sebagai salah satu penerima komisi dari PT Duta Graha Indah Tbk.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengungkapkan, awal penyelidikan KPK terhadap Alex bermula dari tumpukan kasus lama yang ditangani KPK.

"Begitu pimpinan KPK baru ini menjabat, kami kan minta semua berkas yang berulang tahun diberikan kepada kami. Maksudnya berkas-berkas yang bertahun-tahun tak terselesaikan," kata Bambang di Jakarta, Minggu (29/4/2012) ini.

Saat itu, kata Bambang, pimpinan KPK menemukan ada berkas dugaan korupsi penyalahgunaan APBD Musi Banyuasin yang dikoordinasi dan supervisikan ke kejaksaan setempat.

"Saya kurang tahu persis dikorsup (koordinasi supervisi) ke Kejari Musi Banyuasin atau Kejati Sumsel," katanya.

Dalam berkas itu, awalnya nama Alex disebut-sebut. Tetapi entah kenapa belakangan menurut Bambang nama itu malah menghilang. Sekarang berkas dugaan korupsi penyalahgunaan APBD Musi Banyuasin telah kembali ke KPK.

"Posisinya masih antara pengumpulan bahan dan keterangan atau penyelidikan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com