Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata dan Doa Clarisa untuk Sang Suami....

Kompas.com - 12/05/2012, 11:46 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Clarisa Samin Bahar duduk dan tertunduk sedih di kursi barisan depan Posko untuk keluarga korban kecelakaan Sukhoi Super Jet 100, di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012) siang.

Di tangannya ada sebuah Al Quran kecil, yang dibacanya sejak menginjakkan kaki di rumah sakit tersebut. Clarisa mengaji untuk sang suami, Ganis Arman Zuvianto, salah satu korban dari jatuhnya pesawat buatan Rusia itu, Rabu (9/5/2012) lalu. Ganis adalah salah satu perwakilan dari Indonesian Air Transport yang mendapat undangan mengikuti joy flight Sukhoi.

Tampak sesekali Clarisa menyeka air matanya tatkala melantunkan doa untuk Ganis. Wajah sendu itu, terlihat sembab karena tangis yang tumpah sejak Rabu malam ketika ia berada di Bandara Halim Perdana Kusuma. Saat didekati awak media, Clarisa tetap menunduk. Ia abaikan riuh di rumah sakit itu, demi doa untuk Ganis.

Menurut kakak laki-laki Ganis, Holdy, Clarisa berusaha tegar dan menghubungi seluruh keluarga sendiri saat tahu pesawat yang dinaiki Ganis hilang di Gunung Salak. Ia bahkan memilih menunggu di Bandara dibanding kembali ke rumah, agar lebih cepat mendapat informasi tentang Ganis. "Saya tahu kabar adik saya dari istrinya. Hari ini kami semua sekeluarga besar datang ke sini untuk menunggu identifikasi korban," tutur Holdy, dengan mata berkaca-kaca.

Holdy menghela napas panjang, saat melihat ibunya dan Clarisa menangis sambil mengaji di sampingnya. Ia terdiam sebentar dan mengelus punggung ibunya. Ia merasakan betul kesedihan Clarisa. Apalagi, Ganis dan Clarisa baru saja merayakan ulangtahun pernikahannya yang ke 12 April lalu. Dari perkawinan mereka lahir dua anak laki-laki Farel yang duduk di kelas I SMP dan Arva, kelas 6 SD.

Holdy mengaku, keluarga tak ada firasat apapun, saat Ganis berpamitan ke Bandara Halim Perdana Kusuma. Terakhir kali, ia menghubungi Clarisa lewat telepon genggam sebelum naik pesawat Sukhoi. Ganis, juga sempat mengirimkan fotonya melalui Blackberry di depan pesawat naas itu pada Clarisa.

"Dia sangat menyukai. Ganis suka sekali naik pesawat dan selalu pengen tahu gimana. Dia belum kesampaian naik helikopter. Dia ingin naik helikopter," kata Holdy.

Saat ini keluarga Ganis berharap agar pihak RS Polri bisa cepat melakukan identifikasi jenazah yang datang, sehingga bisa mengetahui keadaan Ganis yang sebenarnya. "Kami tetap berharap yang terbaik. Semoga ada keajaiban untuk adik saya. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik. Kami pasrah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com