Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Mendirikan Tenda Pengungsi di TPU

Kompas.com - 07/08/2012, 10:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Karet Tengsin memaksa ratusan warga mengungsi. Bahkan, mereka mengungsi ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. Pengungsian sementara mereka ke TPU Karet Bivak ternyata tidak sepenuhnya mendapat persetujuan dari pengurus TPU setempat.

Kepala TPU Karet Bivak M Haris menuturkan akan bermusyawarah bersama ketua RT/RW setempat untuk membicarakan mengenai nasib pengungsi ini. "Saya juga baru pagi ini ke sini, tadi malam baru diberi kabar. Sebenarnya, sih, tidak boleh, tetapi karena keadaannya darurat, ya, mau bagaimana lagi," kata M Haris, di TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa (7/8/2012) pagi.

Ia mengatakan, pihaknya kurang menyetujui pengungsian ke TPU karena pada bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri akan semakin banyak warga yang melakukan ziarah. "Kami juga merasa tidak enak dengan warga yang akan melakukan ziarah. Sampai saat ini, imbauan kepada para pengungsi agar menjaga pemakaman juga baru akan dibicarakan bersama ketua RT/RW setempat," tutur M Haris.

Menurut Haris, petugas keamanan di TPU Karet Bivak sampai saat ini juga hanya berjumlah tiga orang. Dengan demikian, ia juga akan mengusahakan berkonsolidasi dengan ketua RT/RW setempat agar para pengungsi diungsikan ketempat yang lebih aman dan nyaman daripada di TPU.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kampung Kalimati, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin malam. Penyebabnya diduga korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Menurut pantauan Kompas.com pagi ini, pengungsi kebakaran sudah mulai mendirikan tenda dan terpal di atas tanah kuburan untuk mereka berlindung. Beberapa warga masih mengumpulkan puing-puing sisa kebakaran, sementara beberapa lainnya mengumpulkan harta mereka yang tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com