JAKARTA, KOMPAS.com - Spanduk dengan muatan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) terpasang di dekat Polda Metro Jaya, Kamis (6/9/2012). Menanggapi hal ini, tim sukses Foke-Nara menduga ada pihak berkepentingan yang menginginkan Jakarta rusuh dengan isu semacam ini
Anggota tim sukses Foke-Nara, Giofedi Rauf, mengatakan, selama ini pihaknya selalu menyuarakan untuk melakukan kampanye cerdas dan bertarung melalui debat program yang dimiliki. Untuk itu, tidak mungkin pihaknya memasang spanduk SARA seperti yang terjadi Kamis lalu.
"Hal ini persis seperti isu Rhoma Irama lalu. Kami sama sekali tak pernah berpikir untuk melempar isu SARA, tapi yang terjadi tidak seperti itu," kata Fedi, saat dihubungi, Jumat (7/9/2012).
Dia mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan, Foke-Nara selalu mengajak rivalnya, yaitu pasangan Jokowi-Basuki untuk beradu debat program. Namun, hal tersebut tak kunjung dapat tanggapan justru malah isu SARA semakin bermunculan.
"Kami tidak mau menuduh. Tapi asumsi yang muncul seperti itu. Tiap kami ajak debat program di mana saja, termasuk di sosial media, pihak mereka nggak bisa jawab. Lagi-lagi yang muncul isu SARA. Ya kami tahu program mereka seperti kartu sehat dan kartu pintar itu. Tapi, ya jangan hanya dibawa-bawa saja," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, spanduk SARA dengan ajakan memilih pemimpin yang seiman terpampang di dekat Polda Metro Jaya. Namun dalam jangka waktu tidak terlalu lama, spanduk tersebut akhirnya diturunkan oleh Satpol PP dan kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.