Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya Tes DNA yang Bisa Ungkap Identitas Mr X

Kompas.com - 11/09/2012, 19:02 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi terduga teroris yang menjadi korban ledakan di Depok sangat memprihatinkan. Akibat luka bakar di sekujur tubuhnya itu, identitas terduga teroris yang disebut "Mr X" itu sulit dikenali. Hanya tes DNA yang dapat memastikan siapa sebenarnya jati diri korban tersebut.

"Sidik jari, kondiri jari, dan tangan tersangka rusak. Satu-satunya yang bisa adalah tes DNA," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen (Pol) Farley Helfrich Arthur Tampi di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/9/2012).

Farley menjelaskan, terdapat tiga hal utama dalam proses identifikasi, yakni odontogram atau pencatatan data gigi, sidik jari atau finger print, dan DNA. Proses indentifikasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan data temuan dengan data pembanding antemortem. Dari ketiganya, hanya tes DNA yang dapat dilakukan. "Kalau odontogram, kita tidak punya pembandingnya," kata Farley.

Dia mengatakan, kondisi terduga teroris ini pun sulit dikenali sebab luka bakarnya menyelimuti bagian wajah dan leher. Pernapasan korban juga terganggu sehingga harus menggunakan alat bantu bernafas. "Seperti yang diketahui kondisinya sangat buruk. Terbakar hingga 70 persen. Sebagian besar terkena adalah wajah dan leher. Ini termasuk terbakar tingkat empat yang sangat berbahaya karena proses penyembuhan akan terkait dengan sistem pernapasan tersangka," kata Farley.

Tersangka Mr X tak sadarkan diri dan belum dapat berbicara. Namun, menurut Farley, Mr X sempat sadarkan diri sejenak. Kondisinya masih lemah sehingga diminta untuk beristirahat kembali oleh tim dokter. Lengan kanannya juga telah diamputasi pada Senin (10/9/2012) malam karena hampir membusuk.

Mr X diduga orang yang paling dekat dengan sumber ledakan di rumah yatim piatu Pondok Bidara, Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Polisi berharap Mr X cepat pulih hingga mampu memberi keterangan terkait dugaan aksi teror.

Rumah petak berkedok yayasan yatim piatu Pondok Bidara itu diduga merupakan sarang persenjataan dan tempat merakit bom untuk aksi teror. Sebelumnya, Kepala Biro Penjelasan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, korban tanpa identitas tersebut diduga berinisial A. Belakangan disebutkan bahwa korban bernama Anwar.

Anwar diduga salah satu penghuni misterius yang rumahnya digerebek tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di kawasan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2012) pagi. Menurut Iqbal, salah seorang warga, di lokasi kejadian, ia mengenali foto korban luka bakar itu mirip dengan Anwar. Foto itu ditunjukkan polisi kepadanya.

Menurut Iqbal, yang menyewakan rumah di Bojong Gede itu, gambar pria yang menghitam itu sangat mirip dengan Anwar jika dilihat dari tubuh dan rambutnya. Namun, tanpa hasil identifikasi, polisi tak dapat memastikan siapa sebenarnya Mr X. "Saya belum bisa memastikan sampai siang ini saudara adalah Anwar karena kondisinya cukup memprihatinkan," kata Boy.

Iqbal mengatakan, sudah sejak Sabtu (8/9/2012) pagi ia tak lagi melihat Anwar dan seorang pria penghuni rumah itu. Menurutnya, Anwar datang ke perkampungan terpencil itu sejak enam bulan lalu. Anwar datang dibawa oleh Arif dengan dalih sedang mencari kontrakan. Arif yang mempertemukan Anwar dengan Iqbal. Arif ikut diamankan polisi karena diduga mengenal tiga pria misterius itu.

Di lokasi kejadian, petugas menemukan berbagai macam benda-benda mencurigakan. Kepolisian pun mengetahui keberadaan rumah di Bojong Gede atas pengakuan Muhammad Thorik (32), terduga teroris yang menyerahkan diri pada Minggu (9/9/2012) sore di Jakarta Barat. Thorik merupakan buron peracik bom di Tambora, Jakbar. Belakangan ia juga diketahui sebagai orang yang melarikan diri saat ledakan di Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com