Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2012, 15:36 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim pemenangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli tetap berkeyakinan bahwa pasangan tersebut masih dapat unggul dalam perolehan suara putaran kedua pada Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta. Dalam sejumlah penghitungan cepat, mereka kalah dari pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Peluang kami memang tetap ada. Kami sadar hasil akhirnya akan sangat tipis. Tetapi, sekarang, kan, kami masih berkutat di angka 45 persen. Bergeser 3 persen saja sudah 48 persen, kan," kata Ketua Tim Pemenangan Foke-Nara, Rahmad HS, di posko pendukung Foke, Jalan Diponegoro 61A, Menteng, Kamis (20/9/12) sore.

Rahmad mengatakan, peluang menang bagi Foke-Nara itu tetap terbuka jika didasarkan pada hitung cepat internal yang mereka lakukan. Ia mengatakan, di sejumlah tempat pemungutan suara di beberapa kecamatan, ada tanda-tanda kemenangan pasangan nomor urut satu tersebut. "Karena itu, kami yakin, saat quick count selesai, penghitungan Panwaslu selesai, dari internal kami juga selesai, Fauzo Bowo tetap unggul," ujarnya.

Tim pendukung Foke-Nara berharap pasangan tersebut meraih suara terbanyak karena mereka yakin hanya Foke yang bisa mengubah Jakarta menjadi setara seperti kota-kota besar dunia.

Dari hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Jokowi-Basuki akhirnya unggul dengan perolehan 53,26 persen dari jumlah suara sah. Adapun pasangan Foke-Nara mengantongi 46,74 persen. Pada putaran pertama lalu, Litbang Kompas menghasilkan penghitungan cepat paling mendekati hasil rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Meski hasil hitung cepat ini tidak dapat dijadikan patokan resmi, keunggulan Jokowi-Basuki kali ini diyakini akan terus berlanjut pada proses penghitungan resmi oleh KPU DKI Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com