Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Diresahkan Aksi Buruh

Kompas.com - 15/10/2012, 22:16 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Unjuk rasa bahkan mogok nasional oleh buruh meresahkan pengusaha di kawasan industri di Bekasi Raya, Jawa Barat. Buruh menuntut sistem kerja alih daya (outsourcing) dan upah murah dihapus serta ada jaminan kesehatan.

Dalam penilaian pengusaha, demonstrasi buruh mengakibatkan iklim usaha labil, misalnya unjuk rasa menuntut karyawan alih daya diangkat sebagai pegawai tetap.

Demikian diutarakan Ketua Forum Investor Bekasi Deddy Harsono seusai pertemuan di Korem 051/WKT, Jababeka, Kabupaten Bekasi, Senin (15/10/2012) malam.

Pengusaha resah sebab aksi-aksi belakangan ini cenderung dengan melumpuhkan produksi. Situasi dinilai rawan atau kurang aman. Dalam perundingan membahas tuntutan buruh, pengusaha merasa ditekan.

Pengusaha menanggung kerugian dari batalnya pengiriman dan atau produksi barang. Namun, pengusaha berniat ingin bersama-sama buruh mencari solusi terbaik. Pengusaha berusaha memahami tuntutan buruh.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Barat Suparno mengatakan, demonstrasi bahkan mogok nasional yang dimotori Majelis Pekerja Buruh Indonesia adalah reaksi terhadap persekongkolan antara pengusaha dan pemerintah. "Buruh selalu dikorbankan sehingga aksi merupakan reaksi atau perlawanan," kata Suparno.

Reaksi itu muncul, misalnya, karena buruh yang seharusnya layak berstatus pegawai atau karyawan tetap ternyata dipekerjakan dengan sistem kontrak. Upah menjadi murah dan sejumlah tunjangan yang menjadi hak buruh tidak atau sedikit diberikan. Buruh juga bereaksi ketika ada pemberhentian pekerja tanpa hak-hak dipenuhi atau akibat terlibat organisasi buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com