Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Agenda Jokowi soal Transjakarta

Kompas.com - 17/10/2012, 10:08 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat pencalonan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan bahwa salah satu prioritas dalam pengembangan transportasi massal adalah dengan memperbaiki manajemen layanan transjakarta dan mempercepat penambahan jumlah koridor. Meski demikian, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta M Akbar mengaku belum mendapat agenda untuk berdiskusi dengan Jokowi.

"Belum ada (agenda), sampai saat ini belum," kata M Akbar, yang ditemui dalam acara diskusi yang diadakan Ikatan Alumni ITB dengan tema "Utak-atik Transportasi Jakarta" di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2012) malam.

Ia menjelaskan, program peningkatan layanan untuk jangka pendek yang sedang digarap BLU adalah penyediaan bus-bus pengumpan (feeder) yang dioperasikan langsung oleh BLU. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengaturan armada. "Saat ini bus feeder itu sudah ada 15 unit," kata Akbar.

Dalam acara diskusi tersebut, pengamat transportasi Harun Al-Rasyid Lubis berpendapat bahwa sebagai program jangka pendek, BLU dapat memaksimalkan 12 koridor busway yang telah ada. Caranya dengan menambah jalur pengumpan (feeder) dan menambah jumlah bus. Dengan cara tersebut saja, transjakarta sudah dapat menyaingi daya angkut KRL.

"Andai fokus dengan pengembangan 12 koridor saja diperkirakan dapat mengangkut 1,5 juta penumpang per hari. Hari ini masih 320.000 per hari," kata Harun.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Alumni ITB Jakarta Hendrik Karmin menyatakan keyakinannya pada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam membawa perubahan bagi transportasi massal di Jakarta. Hal itu pernah diutarakan langsung oleh Jokowi saat bertemu Ikatan Alumni ITB pada bulan Ramadhan lalu.

"Kuncinya ada pada leadership (kepemimpinan). Kita punya banyak ahli di Jakarta yang bisa diberdayakan untuk memperbaiki transportasi. Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini dan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang sudah banyak kita miliki," ujar Hendrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com