Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien di Kepulauan Seribu Merana Tanpa Kapal Ambulans

Kompas.com - 05/11/2012, 18:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagaikan jatuh tertimpa tangga, warga yang sakit di Kepulauan Seribu harus menanggung biaya berlipat-lipat. Dalam kondisi kesusahan karena sakit, pasien dari kepulauan di utara Jakarta itu juga harus merogoh kocek lebih dalam karena harus menyewa kapal menuju rumah sakit di Jakarta.

Hal itu terjadi karena tidak ada kapal ambulans yang dapat mengantar pasien atau jenazah dari Kepulauan Seribu ke Jakarta. Selama ini warga harus menyewa sendiri kapal untuk perjalanan ke Ibu Kota atau sebaliknya.

Itu dialami oleh Tohir (60), warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, ketika kakaknya, Suhair (63), meninggal dunia pada Senin (5/11/2012) pukul 09.00 di Rumah Sakit Atma Jaya, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat ini, Tohir mengalami kesulitan untuk mengantar jenazah kakaknya kembali ke Kepulauan Seribu. Biaya sewa kapal untuk mengantar jenazah ini bisa mencapai jutaan rupiah dan itu harus ditanggung oleh keluarga pasien.

"Kendalanya, kan, cuma transportasi, baik transportasi untuk orang sakit dan orang meninggal mengalami kesulitan. Untuk sewa kapal ojek, misalnya, seperti di Muara Angke ke pulau untuk carter itu bisa sampai tiga atau empat juta (rupiah)," kata Tohir saat ditemui wartawan di Rumah Duka RS Atma Jaya, Pluit, Jakarta Utara.

Hari ini Tohir dan keluarganya harus menunggu selama berjam-jam untuk mendapatkan kapal yang akan membawa jenazah kakaknya kembali ke Kepulauan Seribu. Ia baru dapat membawa jenazah setelah mendapatkan bantuan kapal milik Palang Merah Indonesia (PMI), itu pun karena ia memiliki kerabat di PMI dan tetap dikenai ongkos pengganti bahan bakar.

"Ada kapal transportasi biasa, cuma kalau untuk mengangkut begini (mengangkut jenazah), kan, enggak mau mereka. Tadi minta dibantu kapal ambulans di PMI karena ada keponakan. Kalau untuk orang luar, kan, agak sulit ngurusnya," ujar Tohir.

Tohir mengatakan, selama ini warga yang tidak punya biaya cukup terpaksa memakai kapal-kapal berukuran kecil untuk urusan seperti itu. Hal itu berisiko karena perahu kecil tidak dapat menghadapi cuaca yang tak bersahabat.

Menurut Tohir, di wilayah Kepulauan Seribu hanya ada rumah sakit khusus di Pulau Pramuka. Namun, menurut dia, perlengkapan dan fasilitas di rumah sakit tersebut tidak memadai. Di samping itu, rumah sakit itu tidak bisa menangani penyakit berat sehingga pasien dengan penyakit berat terpaksa dilarikan ke rumah sakit di Jakarta.

"Alat-alat enggak tahu, setiap tahun kan ada dana dari APBD. Seharusnya orang (pulau), kan, enggak perlu ke Jakarta. Kalau yang berat-berat harus ditangani ke Jakarta, enggak bisa di sana," ujar Tohir.

Tohir berharap di Kepulauan Seribu memiliki kapal ambulans untuk keperluan transportasi bagi orang sakit ataupun mengangkut jenazah. Setidaknya ada dua kapal ambulans, masing-masing satu unit di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Kepulauan Seribu Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com