Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Korban Banjir Mengemis

Kompas.com - 26/11/2012, 11:43 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anak-anak korban banjir di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, dilaporkan meminta-minta pada para pengendara mobil dan sepeda motor yang melintas di Jalan Nelayan, Rumbai.

"Kasihan juga anak korban banjir itu, mereka menadahkan tangan meminta uang kepada pengendara sepeda motor dan mobil yang lewat," kata Kariman (45) penduduk Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, di Pekanbaru, Senin (26/11/2012).

Menurut dia, anak korban banjir itu bermukim di Perumahan Mutiara Witayu, Kelurahan Sri Meranti, Rumbai yang terendam air bah sejak 10 hari lalu.

Penyebab banjir di Perumahan Mutiara Witayu itu karena hujan turun sehingga Sungai Umban yang hulunya di Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, tidak mampu menambung debit air untuk dialirkan ke Sungai Siak, maka akhirnya merembes ke perumahan penduduk yang letaknya lebih rendah.

Bahkan sekitar 380 KK keluarga di Perumahan Witayu itu mengungsi pada tujuh tenda yang disediakan pihak Kementerian Sosial dan PMI Kota Pekanbaru, kawasan paling parah di RT 02,03 dan 04, RW 11 dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter.

Letak perumahan itu lebih rendah dari Sungai Umban, anak Sungai Siak, meski sudah dilakukan upaya membangun tanggul dan rumah pompa tapi tidak mampu mengatasi debit air Sungai Siak yang lebih besar.

Para anak-anak korban banjir itu meminta-minta di bagian belakang kompleks perumahan tersebut Jalan Nelayan Ujung Rumbai. Anak-anak itu membawa kardus bekas minuman mineral dan ada juga membawa ember sebagai tempat untuk menampung uang receh yang diberikan pengendara mobil dan sepeda motor.

Bila ada pihak lain yang datang melihat banjir, mereka berlarian mendekat sembari membawa kardus agar bersedia memasukkan uang recehan.
Kariman mengatakan bahwa kondisi tersebut sangat memprihatinkan, mereka meminta uang di dekat tenda penampungan yang mereka tempati bila hujan dan malam hari.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi ketika dihubungi merasa kaget bahwa anak korban banjir menjadi pengemis.  "Kita akan turunkan petugas dari Dinas Sosial untuk memantau kondisi korban banjir secara rutin," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com