Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenguk Korban Kebakaran, Jokowi Tunggu Istri

Kompas.com - 12/12/2012, 16:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kegiatan sosialnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kerap mengajak istrinya, Iriana Jokowi. Seperti saat Jokowi menjenguk korban kebakaran Kapuk Muara, Jakarta Utara, Rabu (12/12/2012) sore ini.

Mobil dinas Jokowi beserta rombongan berangkat menuju lokasi pada pukul 14.45 WIB. Setiba di lokasi, rombongan wartawan dipersilakan untuk menuju ke lokasi terlebih dahulu, karena Jokowi ingin menunggu kehadiran isterinya, Iriana Widodo sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI.

Lima belas menit kemudian, Jokowi bersama Iriana mendatangi lokasi bakti sosial. Selain Jokowi dan Iriana, hadir pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Linda Amalia Sari Gumelar; Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Evita Gamawan, Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono; dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Seperti biasa, kehadiran Jokowi selalu menarik perhatian warga sekitar. Setibanya di lokasi, walaupun banyak pejabat yang menghadiri bakti sosial itu, namun hanya Jokowi yang menjadi pusat perhatian warga.

Warga yang sebagian besar adalah ibu-ibu dan anak-anak langsung berlari mengerubuti Jokowi dan berlomba-lomba untuk bersalaman dengan Jokowi.

Salah satu yang berhasil bersalaman dengan Jokowi adalah Yadi. Yadi merupakan warga RT 01 Kelurahan Kapuk Muara yang menjadi korban kebakaran pada Selasa, (11/12/2012) dini hari. Ia mengaku menaruh harapan besar kepada mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Saya kemarin memilih Pak Jokowi sama Pak Ahok pas Pilkada. Mudah-mudahan semua janjinya bisa terealisasi," kata Yadi kepada Kompas.com, di Kapuk Muara, Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Menurut Yadi, Jokowi merupakan Gubernur DKI pertama yang mau datang ke wilayahnya. "Baru kali ini ada Gubernur yang langsung mau ke sini, Mbak. Paling abis ini bakal kepilih lagi entar," katanya.

Saat ini, Yadi bersama keluarganya termasuk yang mengungsi di lapangan besar di depan rumahnya. Sementara rumah yang biasa menjadi tempatnya berteduh telah rata dengan tanah.

Yadi juga merasa cukup dengan bantuan dari Pemerintah yang datang. Namun, pasokan air bersih yang sangat dibutuhkannya.

"Saya masih punya bayi yang umurnya masih empat bulan. Jadi air bersihnya masih kurang," kata Yadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com