Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tolak Sistem Pembangunan Bertele-tele

Kompas.com - 18/12/2012, 16:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Misi pemimpin baru Jakarta untuk menata Ibu Kota ke arah yang lebih baik tak semudah yang diharapkan. Selain sejumlah kendala yang terjadi di level eksekusi dan pengawasan, sandungan lain juga ada pada tahap perencanaan.

Hari ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ngotot melakukan pembangunan dengan sistem rancang bangun (design and build) karena selama ini pemerintah daerah selalu melakukan pembangunan dengan sistem X-1 (detail engineering design).

Menurut Basuki, sistem X-1 hanya dapat melakukan satu tahap pembangunan di setiap tahun anggaran. Hal ini dianggap bertele-tele, dan menyebabkan pembangunan menjadi lambat.

"Semua kementerian boleh pakai rancang dan bangun, tapi provinsi enggak boleh sehingga kami mengalami satu kesulitan saat ingin membangun rumah sakit," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Mantan Bupati Belitung Timur ini memberikan satu contoh kasus pembangunan. Pada tahun depan, pihaknya akan menambah bangunan di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara. Jika tetap menggunakan mekanisme pembangunan yang terikat sistem X-1, maka hasil pembangunan di rumah sakit itu baru dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pada 2016. Ini karena pada tahun depan baru menyelesaikan tahap desain, tahun 2014 baru masuk tahap tender, dan pembangunan dimulai pada 2015.

Untuk itu, Basuki mendesak semua pihak yang terkait untuk duduk bersama mencari solusi terbaik pada pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Terlebih, sisa anggaran DKI Jakarta tahun ini (silpa) mencapai Rp 8 triliun, sangat cukup untuk melakukan pembangunan beberapa fasilitas yang dapat membawa manfaat untuk warga Jakarta.

"Ini satu hal yang sangat ngaco dan ngaco luar biasa. Kenapa enggak ada keseragaman? Ini supaya RS Koja bisa segera dimanfaatkan," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com