Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden, Tumor Putri Akan Diobati

Kompas.com - 04/01/2013, 17:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Puluhan warga Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, langsung berkerumun mendekati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono ketika tiba di kampung mereka, Jumat (4/1/2013). Ketika itu, Presiden melakukan kunjungan kerja tanpa memberi tahu terlebih dulu para pejabat setempat.

Di antara kerumunan terdapat bocah berumur delapan bulan bernama Putri Aminatun. Dia hidup dengan benjolan sebesar buah duku di hidungnya. Benjolan berwarna merah itu menutupi lubang hidung sebelah kanan, bahkan nyaris juga menutupi lubang sebelah kiri.

Ketika itu Putri digendong bibinya, Ani (33). Sementara ibunya, Yati (35), berdiri di sampingnya. Awalnya, Presiden dan Ibu Negara tak melihat Putri. Namun, kehadiran Putri disadari Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa dan dokter pribadi Presiden, Hardhi Pranata.

"Ini kenapa, Bu? Dioperasi dong. Kasihan anaknya," kata Daniel.

Yati dan Ani menceritakan, benjolan itu bermula dari bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk sekitar sepekan setelah dilahirkan. Lama-kelamaan bintik itu membesar. Selama ini, Putri hanya bisa menjalani rawat jalan. Tak ada dana untuk operasi. Tak ada pula akses Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

"Bagaimana mau dapat Jamkesmas, di sini dijatah setiap RT maksimal lima. Padahal, yang miskin banyak," kata seorang warga.

Hardhi sempat mengecek benjolan Putri. Menurut dia, benjolan itu tumor. Hardhi lalu memberikan surat pengantar untuk dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta.

Tak hanya keluarga Putri, beberapa warga lain juga mengeluhkan penyakit yang tengah diidap. Hardhi juga memastikan mereka juga akan ditangani.

Sebelum meninggalkan Tanjung Pasir, Presiden dan Ibu Negara sempat melihat Putri. "Nanti saya bantu pengobatan di RSPAD," kata Presiden.

Daniel mengatakan, masyarakat harus tahu bahwa pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran ke daerah untuk kesehatan. Dia lalu mengkritik pelayanan kesehatan oleh pemerintah daerah.

"Sangat ironis sebuah pelayanan publik yang semestinya bisa diatasi tanpa harus menunggu seseorang dari Istana datang. Ini dorongan bagi pejabat di daerah untuk aktif mendorong peningkatan pelayanan publik," kata Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

    PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

    Nasional
    Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

    Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

    Nasional
    Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

    Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

    Nasional
    Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

    Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

    Nasional
    PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

    PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

    Nasional
    Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

    Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

    Nasional
    Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

    Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

    Nasional
    Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

    Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

    Nasional
    Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

    Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

    Nasional
    Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

    Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

    Nasional
    Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

    Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

    Nasional
    Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

    Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

    Nasional
    MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

    MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

    Nasional
    Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

    Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

    Nasional
    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com