Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pelajar Keluhkan Banyak Mal di Jakarta

Kompas.com - 12/01/2013, 22:16 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dialog antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan pelajar sekola Santa Ursula Jakarta Pusat, Sabtu (12/1/2013), melahirkan sejumlah pertanyaan dan pernyataan menarik. Salah satunya ketika mereka mempertanyakan menjamurnya mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta.

Albert, pelajar kelas XII St Ursula, mengungkapkan perasaannya di hadapan Wagub. "Kenapa sih banyak banget mal dibangun di Jakarta? Bikin macet dan saya sudah bosan dengan mal," ujar Albert.

Ia menilai Pemprov DKI Jakarta selama ini telah keliru menafsirkan keinginan masyarakat untuk berekreasi dan menikmati hiburan. Salah satu yang menjadi perhatian Albert adalah kawasan Kota Tua. Penataan kawasan tersebut dinilai belum maksimal lantaran masih banyak bangunan tua dan bersejarah yang terbengkalai.

"Banyak bangunan bersejarah dan bernilai yang kosong. Mengapa tidak direnovasi supaya bisa memperindah Kota Tua sebagai kawasan wisata?" tanya Albert.

Basuki tidak menjawab secara langsung pertanyaan tersebut. Ia menjelaskan, untuk periode pemerintahan Jokowi-Basuki, pengawasan atas pembangunan gedung bertingkat, termasuk mal akan lebih ditingkatkan. Tim pemanfaatan urusan tanah akan memberikan persyaratan yang tegas.

"Bangunan tinggi harus selesaikan jalannya dulu. Jangan bangun gedung tanpa akses jalan sehingga bikin macet," kata Basuki.

Terkait bangunan kosong di kawasan Kota Tua, Basuki menjelaskan, sebagian bangunan tersebut milik BUMN. Pemanfaatan gedung dan upaya pelestarian gedung-gedung tersebut tidak di bawah kewenangan Pemprov DKI Jakarta.

"Karena itu, nanti saya coba bicarakan dengan Pak Dahlan Iskan," kata Wagub.

Basuki menerangkan, jika tidak dimanfaatkan, Pemprov akan memintanya dan memperbaikinya. Setelah rampung, gedung tersebut pun diperuntukkan untuk kegiatan wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com