Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Dengan Jakarta Baru, Akan Ada Indonesia Baru

Kompas.com - 19/02/2013, 22:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap program Kartu Jakarta Sehat dapat merintis terciptanya sebuah layanan dasar bagi warga Jakarta. Basuki berharap pula agar layanan tersebut dapat menjadikan Jakarta sebagai contoh bagi terbentuknya negara Indonesia yang lebih baik.

Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan pada November 2011 telah menarik minat warga Jakarta untuk menggunakan fasilitas berobat secara gratis dengan kondisi dan syarat tertentu. Namun, di sisi lain, program ini juga mengakibatkan jumlah pasien yang berobat di rumah sakit di Jakarta melonjak. Hal itu mengakibatkan ruang rawat inap di rumah sakit menjadi penuh oleh pasien.

Menanggapi hal tersebut, Basuki memohon maaf kepada rumah sakit dan dokter karena program KJS mengakibatkan membeludaknya jumlah pasien. Menurutnya, sistem KJS itu diterapkan agar seluruh rakyat dapat memiliki jaminan kesehatan dasar sehingga dapat disejajarkan dengan negara lain.

"Kami berharap Anda semua para dokter untuk mendukung kami dan rakyat Indonesia supaya seluruh rakyat mempunyai jaminan kesehatan agar sejajar dengan negara lain. Nah, kita mulai dari Jakarta. Dengan Jakarta baru, kita percaya akan ada Indonesia baru," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam seminar kesehatan di Rumah Sakit Husada, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Basuki mengatakan, kekurangan ruang rawat inap kelas III di rumah sakit di Jakarta akan dipenuhi dengan meminta rumah sakit swasta untuk memperbanyak ruang rawat inap kelas III. Ini dilakukan untuk memfasilitasi warga kurang mampu pemegang KJS. "Untuk RS swasta, kelas I dan kelas II silakan cari untung. Tapi, kalau kelas III, Anda masih peras uang rakyat, saya sudah kerja sama sama orang pajak, loh," kata Basuki.

Basuki mengatakan bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Dinas Pelayanan Pajak dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk dapat menciptakan sistem pencatatan pajak secara online. Ini dilakukan agar transaksi pajak menjadi semakin terbuka.

"Kalau Pemprov DKI ditagih terlalu mahal dan pihak RS enggak bisa membuktikan, kami akan kejar Anda karena saya sudah kerja sama dengan PPATK. Jadi, saya tahu persis transaksi Bapak dan Ibu, saya akan tagih pajak Anda. Kalau enggak mau kerja sama dengan kami untuk menolong orang miskin, kami akan kejar Anda," kata Basuki.

Basuki yakin bahwa KJS dapat menjadi sebuah langkah awal agar Indonesia dapat bersaing di mata dunia pada tahun 2015, terutama dalam menghadapi komunitas Asia Tenggara. Selain itu, lanjut dia, apabila pemerintah tak dapat menyelesaikan hak asasi manusia yang paling dasar, sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang pecundang.

"Saya bukan retorika, bukan provokatif, tapi saya memang harus melawan arus. Jadi, ini ada kartu nama saya, silakan kirim surat sebelum kami menyusun anggaran tahun depan. Kami hibahkan asalkan 75 persen untuk ruang rawat inap kelas III," kata Basuki.

Berita terkait dapat dibaca dalam topik "Gebrakan Jokowi-Basuki".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com