Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Belanda Akan Bantu Revitalisasi Kota Tua

Kompas.com - 20/02/2013, 16:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampaknya serius untuk mewujudkan harapannya merevitalisasi kawasan Kota Tua. Hal itu disampaikan seusai Basuki menerima Menteri Luar Negeri Belanda Frans CCM Timmermans. Menurut Basuki, Belanda akan membantu DKI untuk merevitalisasi Kota Tua.

Sebelum merevitalisasi Kota Tua, Basuki ingin kawasan tersebut menjadi kepemilikan Pemprov DKI. Selama ini, bangunan di kawasan Kota Tua itu ada yang milik pemerintah pusat, yaitu BUMN, Pemprov DKI, dan milik swasta.

"Kami mau kasih surat ke Pak Presiden melalui Pak Gubernur untuk menyerahkan Kota Tua saja kepada Pemprov DKI daripada Kota Tua keropos gitu, berantakan begitu, serahkan saja kepada kami dengan dibantu Belanda," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Bahkan, menurut Basuki, tidak hanya Kota Tua di Jakarta Barat yang ingin direvitalisasi Pemprov DKI, tetapi juga semua kota-kota tua yang ada di Ibu Kota. Basuki meminta bantuan pihak Belanda karena Belanda memiliki data dan peta arsitek mengenai bangunan-bangunan di Jakarta yang dibangun zaman dulu dan menjadi tidak terurus saat ini. Basuki juga mengumbar janji apabila kawasan Kota Tua dapat dimiliki Pemprov DKI, bangunan-bangunan tua yang sudah rapuh itu dapat baik kembali seperti saat pertama dibangun.

"Kami bisa bikin lagi bangunan itu seperti waktu pertama dibangun sehingga ada satu kota tua yang bagus untuk meningkatkan ekonomi. Itulah yang kami bicarakan bersama Belanda," kata Basuki.

Tahun ini, Pemprov DKI juga akan memberikan peringatan kepada bangunan-bangunan tua di kawasan Kota Tua untuk segera dirobohkan sehingga upaya restorasi pun segera terwujud. Restorasi itu telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Kawasan Kota Tua rencananya juga akan dijadikan sebagai sebuah kawasan creative public space.

Selain itu, penataan pedagang kaki lima (PKL) juga akan ditata menjadi empat cluster. Cluster satu yang diletakkan dekat dengan Kantor Pos merupakan kumpulan makanan yang memerlukan pengolahan. Cluster dua di dekat Cafe Batavia untuk nonpangan seperti aksesori atau baju. Cluster tiga untuk makanan di dekat Bank Mandiri dan cluster empat di dekat Kali Besar Timur untuk makanan siap saji.

Berita terkait, baca:

GEBRAKAN JOKOWI-BASUKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com