Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi PDI-P, "Mencapreskan" Jokowi adalah "Jebakan Batman"

Kompas.com - 21/02/2013, 13:20 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi terus "diseret" ke wacana Pemilu Presiden 2014. Jokowi dianggap layak untuk diusung menjadi salah satu calon pemimpin Indonesia mendatang. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Jokowi berada di urutan atas, lebih tinggi dari politisi senior, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie alias Ical, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, hingga Jusuf Kalla. Bahkan, politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo membuka wacana menduetkan politisi PDI-P itu dengan capres Golkar, Ical.

Bagaimana sikap PDI-P? Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah mengapresiasi gagasan "mencapreskan" Jokowi dalam Pilpres 2014. Hanya saja, menurutnya, wacana itu merupakan "jebakan Batman" yang dapat menjadi bumerang jika salah disikapi.

Sebagai Gubernur DKI Jakarta, kata Basarah, Jokowi sedang mendapat amanah untuk membangun "Jakarta Baru" hingga 2017. Dengan demikian, terlalu sulit menerima tawaran capres/cawapres dari pihak lain.

"Jika Jokowi akhirnya tergoda untuk masuk dalam skenario menjadi capres atau cawapres 2014, maka itu dapat menjadi bumerang politik," ucap Basarah ketika dihubungi, Kamis (21/2/2013).

Basarah menambahkan, jika terjebak dalam skenario, publik akan menilai Jokowi adalah tokoh yang haus jabatan dan kekuasaan. Begitu pula PDI-P sebagai parpol yang mengusung Jokowi, kata dia, akan dinilai sebagai parpol yang tidak amanah, tidak konsisten, dan menghalalkan segala cara hanya untuk kemenangan di pilpres.

"Untuk itu, PDI-P mengajak semua pihak, marilah kita berikan kesempatan Jokowi untuk fokus menunaikan janjinya membangun 'Jakarta Baru' yang sesuai harapan warga Jakarta," kata Anggota Komisi III DPR itu.

Terkait pengusungan capres dan cawapres PDI-P, lanjut Basarah, pihaknya masih menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri selaku pemegang mandat untuk menentukan capres/cawapres. Penentuan itu, kata dia, belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Namun, baik PDI-P maupun Ibu Mega akan tetap memperhatikan dinamika sosial politik yang berkembang ke depan sebagai referensi untuk mengambil keputusan politik terkait dengan Pilpres 2014," kata Basarah.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com