Mediterania Marina Rahasiakan Penyewa Ruko Mutilasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengelola Mediterania Marina Residences Ancol tidak ingin menyingkap identitas penyewa ruko 26 D yang menjadi lokasi penemuan potongan tubuh korban mutilasi. Pengelola beralasan data penyewa masih dalam penyelidikan.

"Datanya masih diselidiki dan belum bisa kami berikan," kata Ropi, petugas yang mewakili manajemen di depan kantor pengelola, Jakarta Utara, Kamis (14/3/2013).

Namun, Ropi berdalih data tersebut masih diselidiki. Sementara itu, Inner City Management dari PT Prima Buana Internusa selaku pengelola juga enggan menemui wartawan. Menurut Ropi, petugas humas sedang rapat.

Sementara itu, nama seorang manajer yang sempat disebutkan pemilik ruko juga dikatakan tidak berada di tempat. Ropi juga menyatakan penutupan identitas penyewa ruko bukan atas perintah penyidik. Kebijakan tersebut merupakan pilihan manajemen.

"Bukan dari polisi, tapi keputusan manajemen. Tadi Kapolsek ke sini koordinasi soal cek ruko TKP," kata Ropi.

Hingga saat ini belum diketahui identitas penyewa ruko. Pria yang disebutkan membuka usaha creative design di ruko nomor 26 D itu diketahui tinggal bersama istrinya di Lantai 31 Blok B Apartemen Marina Mediterania Residences. Apartemen dan ruko, menurut Rian pemilik ruko nomor 27 C, berada di bawah satu manajemen pengelola.

Di ruko 26 D pada Rabu (13/3/2013) malam ditemukan sejumlah potongan tubuh manusia yang diduga sebagai korban mutilasi. Terdapat 11 potongan tubuh yang disimpan di dalam 1 koper, 2 kardus, dan 5 kantong plastik. Korban diduga adalah Tonny Arifin Djomin, penghuni Apartemen Riverside, Pluit, Penjaringan.