ICW Soroti Potensi Korupsi dalam Lelang di DKI

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti potensi korupsi dalam lelang pengadaan barang dan jasa di DKI Jakarta. Potensi korupsi sangat mungkin terjadi karena paket lelang bisa mencapai ribuan dan nilainya besar.

Dalam seminar bertema "Penguatan Masyarakat untuk Mengawasi Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik", Rabu (20/3/2013) di Jakarta, mengemuka, ribuan paket lelang itu tidak bisa seluruhnya diawasi.

"Ada 3.136 paket tender di DKI tahun 2012. Kami temukan banyak proyek berisiko karena nilainya tinggi, tetapi jumlah peserta tender tidak banyak," kata Agus Sunaryanto, Koordinator Divisi Investigasi ICW.

ICW mengadakan monitoring terhadap pengadaan barang dan jasa secara elektronik di sejumlah daerah, termasuk Jakarta. Kriterianya antara lain meliputi jumlah paket, anggaran e-procurement, persentase terhadap total anggaran, nilai kontrak, dan jumlah peserta lelang.

Ikak G Patriastomo, Deputi Monev dan Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), mengatakan, pengadaan barang dan jasa pemerintah bisa mencapai 20.000-30.000 paket per tahun.

"Siapa yang bisa mengawasi sebanyak itu? Maka, kami minta masyarakat ikut mengawasi. Tahun ini mudah-mudahan bisa 100 persen pengadaan secara elektronik," kata Ikak.