Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2013, 10:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian lurah dan camat masih bingung terkait pelaksanaan seleksi terbuka jabatan. Camat dan lurah definitif mendapat prioritas ikut seleksi. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum menyiapkan posisi pengganti seandainya lurah dan camat definitif tidak lolos seleksi.

Mereka juga merasa tidak mungkin bekerja sebagai staf karena terkait dengan kepangkatan mereka saat ini. Jabatan fungsional yang disediakan nanti pun belum tentu cocok.

"Kami belum tahu jawaban akan seperti apa jika kami tidak lolos. Kami perlu penjelasan lebih jauh mengenai hal ini sebab jika ditempatkan sebagai staf, sepertinya tidak mungkin," tutur Camat Tambora, Jakarta Barat, Ismawa Adji, Rabu (3/4/2013), kepada Kompas.

Menurut Adji, persoalan ini menjadi pembicaraan di kalangan camat dan lurah. Beberapa di antara mereka mencoba menanyakan kepada pejabat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, mereka belum mendapat jawaban yang jelas dan detail. "Kami akan tanyakan lagi kepada mereka saat sosialisasi," katanya.

Pertanyaan serupa disampaikan Lurah Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Amperiyani. Meski demikian, perempuan yang akrab disapa dengan Yani ini siap mengikuti seleksi.

Tak ikut seleksi, gugur

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo optimistis, ketika pendaftaran dibuka pada 8 April, pegawai negeri sipil akan bersemangat mengikuti seleksi.

"Kalau camat dan lurah lama ikut, ya, lebih bagus. Kami sudah beri prioritas bagi mereka untuk ikut. Kalau mereka tidak ikut, artinya memang tidak punya niat," kata Jokowi.

Dengan seleksi itu, Jokowi ingin memiliki jajaran yang kompeten dan memiliki kemampuan manajerial, baik administratif maupun lapangan.

Kepala BKD DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, lurah dan camat yang lama wajib mengikuti seleksi terbuka itu. Mereka langsung dinyatakan gugur jika tidak ikut seleksi.

Tentang jabatan pengganti bagi camat dan lurah yang nantinya tidak lolos seleksi, Made mengatakan, hal itu memang belum disiapkan secara khusus.

"Kami harus melihat dulu profil mereka secara keseluruhan, ada yang masih bisa dikembangkan, ada yang memang sudah mentok. Bagi yang masih bisa dikembangkan, akan ada pendidikan dan latihan tambahan," ujarnya.

BKD juga masih menyiapkan sistem seleksi secara online. Tim dari BKD dan Dinas Komunikasi dan Informatika terus menyempurnakan sistem seleksi berdasarkan sistem penerimaan pegawai negeri sipil tahun-tahun sebelumnya.

"Nanti kami akan memanfaatkan laboratorium di sekolah-sekolah. Ada 30-40 unit komputer di setiap sekolah yang bisa dimanfaatkan. Jadi, peserta seleksi tidak perlu jauh-jauh ke wilayah lain untuk mendaftar," kata Made.

Seluruh proses akan berjalan sekitar dua bulan. Pada 21 Juni, segenap camat dan lurah hasil seleksi akan dilantik.

Warga mendukung

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com