Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada yang Gunakan "Panic Button" di Jaktim

Kompas.com - 31/05/2013, 17:55 WIB
Norma Gesita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah hampir sebulan Polres Metro Jakarta Timur memanfaatkan tombol darurat atau panic button di 38 minimarket di Jaktim. Namun, hingga saat ini belum ada kejadian penting yang mengharuskan pengguna memencet tombol tersebut.

Jaringan tombol darurat di wilayah Polres Jaktim itu dibangun dengan melibatkan penyedia jasa sistem keamanan berbasis teknologi seluler. Jaringan itu menghubungkan 38 minimarket dengan Polres Jaktim menggunakan modem general packet radio service (GPRS).

Kepala Bidang Humas Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Didik Hariyadi mengatakan, sampai saat ini belum ada kejadian khusus yang mengharuskan panic button dipencet atau digunakan. "Semua alat (panic button) dalam kondisi on dan masih terakses ke polres," ujar Didik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/5/2013).

Tombol darurat itu cukup dioperasikan dengan menekan tombol. Ketika tombol itu ditekan, akan terdengar suara atau muncul nyala lampu yang mengindikasikan telah terjadi sesuatu yang tidak semestinya atau kejahatan di minimarket itu. Sinyal tanda bahaya itu akan ditangkap di kantor polisi terdekat, baik polsek atau polres. Perkiraannya, sejak alarm berbunyi hanya membutuhkan waktu 7 menit bagi aparat kepolisian untuk tiba di lokasi kejadian.

Didik menuturkan, setiap kejadian perampokan, kebakaran, atau temuan orang mencurigakan, alat itu setiap saat dapat difungsikan. Namun, sampai saat ini belum ada indikasi yang perlu untuk menggunakan alat tersebut.

Sharoni (20) selaku merchandiser sebuah minimarket pengguna panic button mengatakan hal yang sama. "Di sini belum digunakan sama sekali sejak dipasang," ujarnya kepada Kompas.com di tempat kerjanya.

Sharoni mengatakan, di minimarket tersebut pernah terjadi upaya pencurian. Pelaku pencurian berusaha mencuri sepeda motor di area parkir minimarket, tetapi aksi itu gagal karena perbuatan pelaku diketahui.

Panic button juga berguna sebagai alat pendeteksi lokasi yang tengah terjadi tindakan kejahatan. Teknologi ini juga membantu meningkatkan rasa aman dari ancaman kejahatan dari bisnis minimarket. Sampai saat ini, sudah ada 38 minimarket 24 jam yang dianggap rawan kejahatan yang telah dilengkapi dengan tombol darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com