Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin DKI Desak Jokowi-Basuki Respons Kenaikan BBM

Kompas.com - 20/06/2013, 14:23 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merespons kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sehingga dampaknya bisa dieliminasi.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera merumuskan langkah antisipatif hingga dampak kenaikan BBM di DKI dapat di-eliminir," kata Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta Sarman Simanjorang kepada wartawan, Kamis (20/6/2013).

Setidaknya, lanjut Sarman, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah mulai merumuskan dua hal yang paling bersentuhan dengan warga, yakni penyesuaian tarif angkutan kota dan harga sembilan bahan pokok (sembako) di DKI.

Soal penyesuaian tarif angkutan kota, Sarman mendesak Jokowi-Basuki untuk berkomunikasi dengan para pelaku usaha di bidang transportasi agar ketika harga BBM resmi naik, kenaikan tarif angkutan kota pun bisa segera diumumkan. Hal itu mencegah terjadinya kebimbangan terhadap warga.

Sementara soal imbas kenaikan harga BBM pada harga sembilan bahan pokok, Sarman mengatakan agar Jokowi-Basuki bisa mengendalikan harga di pasar tradisional. Salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar secara komprehensif.

"Ini perlu hingga kenaikan harga bisa dikendalikan semaksimal mungkin, termasuk jaminan pasokan pangan untuk DKI Jakarta karena imbas BBM naik ini merambah ke semua sektor," tuturnya.

Sarman menjelaskan, kenaikan harga BBM yang tinggal menghitung hari ini sangat berpengaruh pada kelangsungan dunia usaha, pertumbuhan ekonomi, serta daya beli masyarakat. Bagi para pelaku usaha di Jakarta, kenaikan harga BBM diperkirakan akan berat. Sebab, biaya produksi diprediksi akan naik sekitar 15 hingga 20 persen.

"Biaya distribusi barang ini harus diterima pelaku usaha setelah kenaikan UMP mencapai 44 persen dan kenaikan tarif listrik berkala yang akhir tahun ini mencapai 15 persen," ujarnya.

Oleh sebab itu, lanjut Sarman, situasi tersebut harus segera direspons oleh Jokowi-Basuki agar sejumlah dampak negatif, salah satunya tidak terkendalinya harga barang di pasaran, tidak terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

    Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

    Megapolitan
    Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

    Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

    Megapolitan
    Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

    Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

    Megapolitan
    Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

    Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

    Megapolitan
    Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

    Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

    Megapolitan
    Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

    Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

    Megapolitan
    Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

    Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

    Megapolitan
    Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

    Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

    Megapolitan
    Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

    Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

    Megapolitan
    Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

    Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

    Megapolitan
    Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

    Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

    Megapolitan
    Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

    Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

    Megapolitan
    Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

    Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

    Megapolitan
    Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

    Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

    Megapolitan
    Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

    Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com