Seorang tetangga, Cici, menuturkan, ketika SA sakit, S berteriak-teriak minta tolong karena tidak tahu harus berbuat apa. Pernah juga, lanjut Cici, SA jatuh di depan rumah dan S langsung keluar rumah dan membopong ibunya masuk.
"Dia pernah teriak-teriak minta tolong ke sebuah warung makan (dekat rumahnya) katanya ibunya sakit, dia gak tau harus ngapain, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL Mintohardjo). Dia memang sayang kepada ibunya, dia selalu menjaganya," kata Cici, Minggu (14/7/2013).
Kasus dugaan mutilasi terhadap SA berawal dari laporan kakak S, B, pada Minggu dini hari. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Rikwanto menjelaskan, B datang ke rumah SA pada Sabtu (13/7/2013).
Sesampainya di rumah SA, B lebih dulu mendapati S. Kepada S, B bertanya soal keberadaan SA. S menjawab SA sudah meninggal, tetapi diam ketika B bertanya di mana SA dimakamkan.
B kemudian menghubungi tetangga untuk meminta informasi. Bersama tetangga juga, B mengecek setiap ruangan di rumah SA, hingga akhirnya menemukan tengkorak, tulang belulang, dan daging, yang diduga milik SA, di salah satu kamar.
Barang bukti itu telah dibawa polisi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, sementara S telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani tes kejiwaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.