Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Kuli Angkut Raup Banyak Untung

Kompas.com - 31/07/2013, 22:35 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Delapan hari menjelang Lebaran, para pekerja kuli angkut di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, mulai meraup banyak penghasilan. Upah tersebut merupakan hasil kerja mereka dari subuh hingga sore.

"Saya dapat Rp 400.000-Rp 500.000 per hari, sudah dua hari ini. Saya mulainya sih seminggu lalu," ujar Dede (30), Rabu (31/7/2013) di Terminal Lebak Bulus.

Dede mengatakan, ada sekitar seratus kuli angkut di terminal tersebut. Mereka berlomba-lomba menghampiri taksi yang datang untuk menawarkan jasa mereka kepada penumpang taksi. Mereka tak segan naik atau berlari-lari mengejar taksi-taksi tersebut. Walaupun jumlah mereka banyak, mereka tidak pernah saling sikut dalam memperoleh penumpang.

"Kita sudah saling kenal sih, sikut-sikutan mah enggak pernah, kalau kuat-kuatan sih iya. Kan kita disini pakainya fisik ya, jadi kalau kuat lanjut terus, bawaannya juga diperbanyak," ujar Dede yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat.

Jika Dede mangkal di luar terminal, Fendi (50) menjadi kuli angkut di area dalam terminal. Sama seperti Dede, Dendi pun merasakan pendapatannya bertambah pada H-8 Lebaran.

"Kalau kemarin-kemarin, H-10 lah, saya cuma dapat Rp 50.000," ujar Fendi tanpa mau menyebutkan banyaknya upah yang ia dapat hari ini.

Walaupun tak sedikit penumpang yang menolak barangnya dibawakan, ada juga penumpang yang merasa terbantu dengan keberadaan kuli angkut. Biasanya pengguna jasa angkut ini adalah wanita, seperti Nini yang akan mudik ke Madiun. "Gimana lagi ya, enggak kuat juga bawanya. Saya bawa oleh-oleh buat di kampung," ujar Nini tergesa-gesa.

Yang biasa menolak bantuan dari kuli ini adalah kaum pria yang membawa serta keluarganya. Sering terlihat adanya tarik-tarikan barang antara kuli dan penumpang pria. "Banyak sih yang ngerasa takut, takut barangnya diambil atau takut harganya mahal, jadi enggak mau dibantuin," kata Dede.

Dede mengaku tidak menetapkan ongkos kuli angkut kepada pengguna jasanya. Pria yang kesehariannya menjadi tukang ojek dan buruh tani di Cianjur itu merasa beruntung mendapat upah besar di Jakarta. Di kampung, ia hanya mendapat upah Rp 10.000 hingga Rp 20.000 sehari dari bertani. Dengan penghasilan cukup banyak sebagai kuli angkut, Dede siap pulang kampung saat Lebaran nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com