Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondektur Pikap Tewas, Korban Bus Terjun ke Jurang Jadi 20 Orang

Kompas.com - 22/08/2013, 10:15 WIB
Ambrosius Harto Manumoyoso

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Korban kecelakaan bus PO Giri Indah B 7297 BI di Jalan Raya Puncak, Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor, yang tewas dan meninggal dunia menjadi 20 orang.

Satu korban meninggal dunia ialah Herman (28), warga RT 003 RW 02 Cibereum, Cisarua. Kernet mobil Mitsubishi bak terbuka F 8237 FK yang tertabrak saat sedang menurunkan tabung-tabung hijau berisi elpiji ukuran 3 kilogram itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, pukul 02.30.

Herman meninggal dunia dalam kondisi terluka parah di kepala dan perut. Kaki dan tangan patah. Korban meninggalkan istri yang sedang mengandung anak kedua, menurut Dayat (56), kakak kandung saat ditemui di lokasi kejadian.

Jenazah korban sudah diambil dari RS Sentra Medika. Jenazah disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan di TPU Gedong Injuk, Cibeureum, Cisarua.

Herman merupakan satu dari 20 korban tewas atau meninggal dunia akibat kecelakaan bus PO Giri Indah yang mengangkut 47 jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rahmat Emmanuel Ministry (REM), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Bus itu menyeruduk warung kelontong, toko material Sumber Mansur Jaya, dan mobil bak terbuka. Bus dan mobil terjungkal, terbalik, dan terempas ke sungai kecil di bawah toko material di tepi Jalan Raya Puncak.

Selain Herman, korban tewas dari warga ialah Ajid Samsudin (64), warga RT 005 RW 04 Tugu Utara, Cisarua, yang tertabrak bus saat menunggu angkutan kota seusai membeli rokok dan tewas terimpit di warung kelontong. Sebanyak 18 korban tewas atau meninggal dunia lainnya ialah jemaat GBI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com