Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Kompas.com - 07/05/2024, 04:57 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 06/RW 03 Kelurahan Klender, Kabul mengatakan, hampir setiap malam, salah satu warga Cipinang Muara diduga selalu menyalakan petasan dan mengarahkannya ke rumah warga Klender sebelum tawuran pecah di Pasar Deprok, Jakarta Timur.

Kepada Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Kabul mempertanyakan apa yang seharusnya warga lakukan saat menghadapi kondisi tersebut.

“Sebenarnya kami sudah kerja sama dengan Bhabinkamtibmas, kelurahan kami (Klender) sama (Cipinang) Muara. Tetapi, petasan ini enggak ada habis-habisnya,” kata Kabul saat berbincang dengan Nicholas di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

“Kalau kami diserang, apakah kami diam saja? Kalau diam saja, rumah bisa kebakar, lho,” kata Kabul melanjutkan.

Untuk diketahui, tawuran kerap terjadi di sekitar Pasar Deprok.

Aksi kriminalitas itu diduga melibatkan warga Cipinang Muara dengan warga Klender, Kecamatan Duren Sawit.

Kedua wilayah itu saling berdekatan satu sama lain, hanya dibatasi sebuah kali dekat Pasar Deprok.

Sebelum dua kelompok tersebut tawuran, diduga ada salah satu provokator yang membunyikan petasan dan mengarahkan ke rumah warga Klender yang tinggal dekat dengan kali.

Petasan tersebut sebagai pertanda atau kode sebelum dimulainya tawuran.

Baca juga: Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

“Petasan saja, itu diperkirakan habis jutaan, selalu dihidupkan, selalu menyerang ke sini (warga Klender). Pertama, pakai tiga motor. Nah, setelah itu lari. Itu provokatornya,” ungkap Kabul.

Kata Kabul, jembatan kecil di atas kali yang menghubungkan wilayah Cipinang Muara dengan Klender selalu dikunci agar warga Klender tidak turut terlibat tawuran saat petasan tersebut dilontarkan ke arah permukiman.

“Tetapi, kalau terus-terusan setiap hari, kami dikasih petasan, mau tidak mau, ya marah dong. Enggak kuat kami. Kalau pintunya dibuka, jembatan itu, larinya ke tanah kosong sini, diledakkan dari sana. Habis itu lari,” ujar Kabul.

Dalam kesempatan yang sama, Nicholas meminta warga Klender untuk tenang dan jangan ambil tindakan tersendiri.

Dia juga meminta warga agar melapor ke polisi saat petasan di Pasar Deprok sudah berbunyi.

Baca juga: Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

“Kalau ada anak-anak yang itu, tolong kasih tahu kami. Kami kan bukan hanya mau menangkap, kami kan mau membina mereka, itu generasi muda kita agar mereka jangan sampai jadi korban tawuran. Kalau sudah ada bunyi petasan, tolonglah, telepon bapak-bapak polisi, kasih informasi,” ucap Nicholas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Rute Tanjung Lesung- Pondok Cabe

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Rute Tanjung Lesung- Pondok Cabe

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Petugas Gabungan Evakuasi Seorang Korban Tewas

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Berjenis Cessna 172

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Berjenis Cessna 172

Megapolitan
UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

UU DKJ Sah, Heru Budi Harap Bisa Tumbuhkan Ekonomi Jakarta Lewat Kegiatan Skala Internasional

Megapolitan
Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Pesawat Jatuh di BSD Serpong, Satu Orang Diduga Awak Pesawat Tergeletak

Megapolitan
Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Pesawat Latih Milik Indonesia Flying Club Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Heru Budi: Siapa Pun Gubernur Selanjutnya, Jakarta Harus Unggul dari Kota-kota Lainnya di Dunia

Megapolitan
Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Heru Budi Ingin Jakarta Gelar Banyak Acara Menarik untuk Pikat Masyarakat Dunia

Megapolitan
PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com