JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 06/RW 03 Kelurahan Klender, Kabul mengatakan, hampir setiap malam, salah satu warga Cipinang Muara diduga selalu menyalakan petasan dan mengarahkannya ke rumah warga Klender sebelum tawuran pecah di Pasar Deprok, Jakarta Timur.
Kepada Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Kabul mempertanyakan apa yang seharusnya warga lakukan saat menghadapi kondisi tersebut.
“Sebenarnya kami sudah kerja sama dengan Bhabinkamtibmas, kelurahan kami (Klender) sama (Cipinang) Muara. Tetapi, petasan ini enggak ada habis-habisnya,” kata Kabul saat berbincang dengan Nicholas di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran
“Kalau kami diserang, apakah kami diam saja? Kalau diam saja, rumah bisa kebakar, lho,” kata Kabul melanjutkan.
Untuk diketahui, tawuran kerap terjadi di sekitar Pasar Deprok.
Aksi kriminalitas itu diduga melibatkan warga Cipinang Muara dengan warga Klender, Kecamatan Duren Sawit.
Kedua wilayah itu saling berdekatan satu sama lain, hanya dibatasi sebuah kali dekat Pasar Deprok.
Sebelum dua kelompok tersebut tawuran, diduga ada salah satu provokator yang membunyikan petasan dan mengarahkan ke rumah warga Klender yang tinggal dekat dengan kali.
Petasan tersebut sebagai pertanda atau kode sebelum dimulainya tawuran.
Baca juga: Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari
“Petasan saja, itu diperkirakan habis jutaan, selalu dihidupkan, selalu menyerang ke sini (warga Klender). Pertama, pakai tiga motor. Nah, setelah itu lari. Itu provokatornya,” ungkap Kabul.
Kata Kabul, jembatan kecil di atas kali yang menghubungkan wilayah Cipinang Muara dengan Klender selalu dikunci agar warga Klender tidak turut terlibat tawuran saat petasan tersebut dilontarkan ke arah permukiman.
“Tetapi, kalau terus-terusan setiap hari, kami dikasih petasan, mau tidak mau, ya marah dong. Enggak kuat kami. Kalau pintunya dibuka, jembatan itu, larinya ke tanah kosong sini, diledakkan dari sana. Habis itu lari,” ujar Kabul.
Dalam kesempatan yang sama, Nicholas meminta warga Klender untuk tenang dan jangan ambil tindakan tersendiri.
Dia juga meminta warga agar melapor ke polisi saat petasan di Pasar Deprok sudah berbunyi.
Baca juga: Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran
“Kalau ada anak-anak yang itu, tolong kasih tahu kami. Kami kan bukan hanya mau menangkap, kami kan mau membina mereka, itu generasi muda kita agar mereka jangan sampai jadi korban tawuran. Kalau sudah ada bunyi petasan, tolonglah, telepon bapak-bapak polisi, kasih informasi,” ucap Nicholas.