Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap pada CCTV, Polisi Ungkap Ciri Perampok Uang KPU Tangerang

Kompas.com - 04/09/2013, 18:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -- Penyidik kepolisian terus mengusut aksi perampokan uang Rp 500 juta milik KPU Kota Tangerang yang digondol kawanan perampok, di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di dekat Halte Kantor Pokja Wartawan Kota Tangerang, Rabu (4/9/2013), sekira pukul 12.00 wib.

Pihak kepolisian hingga saat ini masih terus mendalami kasus dengan memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti.

"Saksi-saksi sudah diperiksa, termasuk korban dan teman korban. Penyidik juga tengah mengumpulkan sejumlah barang bukti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/9/2013).

Rikwanto juga mengatakan penyidik di lapangan tengah memeriksa dan mencari rekaman dari Closed Circuit Television (CCTV) untuk mencari profil pelaku perampokan.

"Penyidik sedang mencari CCTV mulai dari tempat pengambilan uang (Bank BJB) dan sepanjang jalur yang dilalui," kata Rikwanto.

Dilaporkan, peristiwa kehilangan uang senilai Rp 500 juta KPU Kota Tangerang itu berawal saat staf bagian keuangan KPU Kota Tangerang bernama Muhamad Ali, ditugasi mengambil uang di Bank BJB Cabang Moderland. "Korban datang ke bank menggunakan mobil operasional Toyota Kijang nopol B-1424-CQ. Korban sendirian dan tidak dikawal," beber Rikwanto.

Berdasarkan keterangan korban, uang Rp 500 juta itu kemudian disimpan di dalam tas ransel dan diletakkan di bawah jok kursi belakang. Saat perjalanan pulang menuju Kantor KPU Kota Tangerang, tepatnya ketika berhenti di lampu merah persimpangan Kampus UNIS Tangerang, korban merasa mobilnya miring, lalu menepikannya di dekat halte Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Setelah korban cek, ternyata ban mobil belakang sebelah kiri kempes. Korban lalu menelepon temannya untuk membantu mengganti ban," kata Rikwanto.

Beberapa menit berselang, dua rekan korban datang dan langsung membantu mengganti ban. Tiba-tiba dua orang tidak dikenal yang berboncengan menumpang motor datang dan membuka pintu belakang sebelah kanan mobil.

Uang Rp 500 juta yang disimpan di kursi belakang langsung diambil dan dibawa kabur. "Korban sempat meneriaki pelaku, namun tak ada yang menghalangi mereka. Dan pelaku langsung kabur," terang Rikwanto.

Rikwanto menambahkan, menurutnya ciri-cirinya pelaku menggunakan motor seperti Yamaha Vixion, menggunakan jaket dan memakai helm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com