"Beliau (Mun'im) sudah mendidik dan mencetak ahli forensik yang lain. Beliau merupakan bagian, dari tugas Polri untuk mengungkap kasus-kasus yang lain," ujarnya di Kamar Jenazah RSCM, Jumat (27/9/2013) siang.
Timur menambahkan, Mun'im tidak pernah menolak jika diberikan tugas. Almarhum tidak pernah menolak saat dihubungi dalam keadaan dan waktu apa pun.
Dokter forensik RSCM ini semasa hidupnya pernah menangani jenazah sejumlah tokoh yang diduga meninggal tidak wajar, di antaranya Presiden pertama RI Soekarno, aktivis HAM Munir, hingga Franciesca Yofie beberapa waktu lalu.
Sebelum dirawat intensif sejak Sabtu (7/9/2013) akibat kanker pankreas, Mun'im sering mengalami batuk-batuk dan badannya terlihat menguning.
Ia meninggal dunia karena menderita kanker pankreas dan mengembuskan napas terakhirnya di ruang ICU RSCM, Jumat dini hari tadi, sekitar pukul 02.30 WIB, setelah sempat menjalani operasi Selasa (24/9/2013) kemarin.
Jenazah akan dimakamkan selepas shalat Jumat di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, setelah dishalatkan terlebih dahulu di Masjid Arief Rahman Hakim, Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat.
Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 25 Mei 1947 ini, wafat di usia 66 tahun. Ia meninggalkan dua orang istri dan enam orang anak. Lima anak dari istri pertama dan seorang anak dari istri kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.