Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Kerahiman Rp 3 Juta, Warga Pinus Elok Disurvei

Kompas.com - 04/10/2013, 19:00 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk memberikan uang kerahiman Rp 3 juta kepada warga bantaran Waduk Ria Rio yang pindah ke Rusun Pinus Elok, PT Pulomas tidak mau asal memberi. Mereka melakukan survei apa benar warga telah menghuni unit di rusun yang terletak di Jakarta Timur itu.

Sekretaris PT Pulomas Jaya Nastasya Yulius mengatakan, penghuni harus membawa KTP dan kartu keluarga (KK). Setelah itu, datanya akan dicek ulang dan petugas yang melakukan survei ke unit rusun sang penghuni. Setelah cocok, uang kompensasi baru diberikan.

"Seperti arahan Pak Gubernur, harus tinggal di sini (Rusun Pinus Elok) dulu baru bisa mendapat uang kompensasi. Untuk itu, kami lakukan survei dan kami foto. Kalau cuma naruh kardus doang ya kami tolak, tandanya belum ditinggali," kata Nastasya Yulius, saat dihubungi wartawan, Jumat (4/10/2013).

Hingga Jumat (4/10/2013) pukul 15.00 tadi, sudah ada 124 KK yang mengambil uang kompensasi tambahan Rp 3 juta. Sejak Kamis kemarin, PT Pulomas Jaya juga membuka pos pengambilan uang kompensasi. Pos tersebut dibuka sejak pukul 09.00 hingga 15.00 untuk pendaftaran.

"Pada praktiknya, kami buka lebih dari jam 15.00 karena mesti disurvei dan segala macam," ujarnya.

Menurut Nastasya, pos ini akan dibuka hingga Selasa (8/10/2013) pekan depan. Namun, pos tersebut tutup pada Minggu dan Senin.

Sejak Senin (30/9/2013) kemarin, tercatat sudah 233 KK yang menduduki lahan PT Pulomas Jaya sudah direlokasi ke Rusunawa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Relokasi secara bergantian hingga Jumat (11/10/2013) mendatang.

Saat pindah ke rusun, mereka mendapat fasilitas seperti kulkas, TV, lemari pakaian, spring bed, dispenser, kompor gas, kipas angin, dan lampu darurat, serta uang Rp 1 juta. Sisa uang Rp 3 juta diberikan setelah mereka menempati rusun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com