Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 3 Bulan, DKI Harus Belanjakan Rp 35,48 Triliun

Kompas.com - 08/10/2013, 12:55 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurang dari 100 hari sisa waktu tahun 2013, penggunaan anggaran pendapatan dan belanja DKI Jakarta tahun ini dipantau setiap saat. Penggunaan anggaran itu bergerak setiap menit dan diharapkan terserap maksimal sampai akhir tahun ini.

Sejauh ini, serapan anggaran Provinsi DKI Jakarta baru 22,14 persen dari total target belanja daerah sebesar Rp 45,57 triliun sampai akhir 2013. Dengan demikian, masih ada Rp 35,48 triliun yang harus dibelanjakan Pemerintah Provinsi DKI tahun dalam waktu kurang dari tiga bulan.

"Penggunaan anggaran terus bergerak dari menit ke menit, jam ke jam. Kami terus memantaunya. Memang ini tantangan kami, lelang di akhir tahun semoga bisa lancar dan menyerap anggaran yang dialokasikan," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi DKI Jakarta Endang Wijayanti, Selasa (8/10/2013) di Jakarta.

Pengesahan perubahan APBD DKI dilakukan pada Senin (30/9/2013) pukul 19.30. Menurut Endang, masih ada puluhan ribu mata anggaran yang belum terserap hingga saat ini. Fenomena ini sudah terjadi bertahun-tahun, di mana puncak penggunaan anggaran sering pada bulan-bulan akhir tahun.

Menurut Endang, proses pencairan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa bisa dilakukan dalam waktu kurang dari dua jam saja. Namun, proses lelang proyek yang sering merepotkan, apalagi jika sampai ada yang menyanggah proses lelang itu. "Jika hal itu terjadi, terpaksa kami harus melayani dengan konsekuensi proyek terhambat," kata Endang.

Selama ini, pengadaan barang dan jasa mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. Pemprov DKI berniat mengubah pola pengadaan barang dan jasa. Tahun depan sejumlah proyek akan dilakukan dengan menggunakan katalog elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com