Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Gusti Ngurah Rai Dibuka Satu Jalur

Kompas.com - 09/10/2013, 13:29 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Arus lalu lintas dari Jatinegara menuju Pondok Kopi dan arah sebaliknya sudah kembali dibuka. Pengendara sepeda motor dan mobil sudah bisa melintasi jalanan tersebut walaupun hanya satu jalur jalan yang dibuka.

Arus lalu lintas sudah dibuka sejak pukul 11.45 WIB. Walaupun sudah diperbolehkan melintasi jalur itu, kendaraan hanya dapat berjalan perlahan, sekitar 20 km/jam.

Hingga pukul 13.15, jalur busway masih belum dapat beroperasi karena digunakan kendaraan dari arah sebaliknya (Pondok Kopi-Jatinegara). Sementara di sisi selatan, jalan baru akan dibuka pada sore nanti.

"Sisi selatan masih ditutup sampai sore karena kemungkinan masih banyak barang-barang warga yang berserakan di jalan, termasuk alat berat," kata Mirza Aryadi Sularso, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, saat dihubungi wartawan, Rabu (9/10/2013).

Mirza menjelaskan, sisi selatan akan dibuka sore hari, sekitar pukul 15.00 atau 16.00. Hal tersebut berkaitan dengan waktu orang pulang kerja.

Pihak Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur mengerahkan 42 personel untuk mengatur arus lalu lintas. Mereka terdiri dari 30 personel Dishub dan 12 personel dari Sudinhub.

Arus lalu lintas di sepanjang Jalan Raya I Gusti Ngurah Rai sempat ditutup dari pukul 03.30 sepanjang tiga kilometer. Penutupan jalan tersebut berkaitan dengan penolakan eksekusi lahan warga yang tinggal di Jalan Buaran I RT 08/12 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Terkait hal tersebut, Anas, (27), pengusaha dari Pamanukan, Jawa Barat, terpaksa harus kembali ke daerahnya. "Saya sudah menunggu sejak jam 07.00 karena ingin ke tempat itu (lahan eksekusi) untuk ambil tripleks, tapi tak jadi karena tempatnya sudah rata," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com